Part #30 End : TIGA BULAN KEMUDIAN

TIGA BULAN KEMUDIAN

Sore menjelang malam. Tepat beberapa menit sebelum adzan maghrib berkumandang. Seorang akhwat cantik duduk terdiam sambil menatap kosong ke arah cangkir minuman di sebuah café yang berada di dalam mall.

Pikirannya berantakan. Kesalahan besar yang sudah dibuatnya di masa lalu benar-benar menghancurkan kehidupannya sekarang. Setelah wisuda dari kampusnya sekitar dua bulan yang lalu. Ia selalu menganggur. Ia tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Berulang kali, yang ia lakukan hanyalah berbaring di ranjang kosan sambil merenungi dosa terindahnya.

Ia juga jarang makan. Tubuhnya pun semakin kurus. Meski tidak kurus-kurus amat karena sebelumnya tubuhnya agak berisi. Pola hidupnya menjadi tidak teratur. Ia bahkan merelakan satu-satunya pekerjaan sebagai seorang selebgram karena dirinya merasa tidak pantas dengan pekerjaan itu.

“Pelacur sepertiku, mana mungkin mempromosikan hijab-hijab syar’i yang mereka buat !” Lirih akhwat cantik itu.

Ia juga kehilangan pasangannya yang nyaris ia nikahi. Semua gara-gara pria tua itu. Ya pria kekar itu. Ia menyalahkan semuanya. Ia menyalahkannya karena sudah merusak kehidupannya.

“Pak Beni ! Tega sekali bapak merusak hidupku !” Kata Putri yang kesal sehingga terus menyalahkannya.

Tanpa merasa bersalah. Putri selalu menyalahkan tukang sapu bertubuh kekar itu. Seolah lupa, kalau orang yang sebenarnya merusak kehidupannya adalah pak Urip, si pencuri keperawanannya. Putri terus menyalahkan pak Beni karena sudah membuatnya ketahuan oleh Andri, meski sebenarnya yang telah mengajak pak Beni ke rumahnya adalah dirinya sendiri.

Putri merasa sedih. Ia tidak tahu lagi apa yang harus dia lakukan saat ini. Saat sedang asyik-asyik merenung, muncul lah seseorang yang tiba-tiba duduk di kursi kosong yang berada di depan Putri. Mereka pun duduk satu meja, suara yang pria itu ucapkan membuat Putri terkejut.

“Permisi, sendirian aja nih ?” Kata pria misterius itu.

“Eh, bapak siapa ?” Tanya Putri yang merasa asing dengan wajah pria tua itu.

Putri sekilas memperhatikan sosoknya. Tubuh pria itu terlihat gempal. Bahkan sangat gempal hingga mendekati obesitas. Perutnya yang maju terlihat jelas menyembul dibalik kaus berkerahnya itu. Keriput juga terlihat jelas di kulit tubuhnya. Rambutnya yang mulai memutih disembunyikan dengan baik dibalik topi berwarna hitamnya itu.

“Kenalin saya Trisno… Panggil aja Om Trisno, kebetulan saya direktur dari perusahaan bernama PT Trisno Sejahtera… Ini kartu nama saya, silahkan dilihat” kata Om Trisno sambil tersenyum. Ia lalu memberikan kartu namanya. Putri yang penasaran pun melihat dengan seksama kartu nama yang diberikan kepadanya.

Selagi Putri membaca kartu namanya, Om Trisno dengan teliti menilai penampilan dari akhwat yang sudah menjadi incarannya itu. Pakaiannya yang serba berwarna merah muda, mengindikasikan bahwa akhwat cantik itu masih sangat muda. Tatapan matanya yang polos membuat dirinya jadi ingin menundukkannya agar tidak sampai lolos.

Gila, ini akhwat sih cantik banget… Bisa gak yah kalau saya goda pake uang… Gak tahan nih pengen merawanin memeknya… Bahahaha…

Batin om Trisno sambil tersenyum mesum.

Ia ingat betul seorang akhwat bercadar yang juga pernah ia goda di masa lalu. Waktu itu, ia sudah sangat bernafsu saat melihat penampilan akhwat cantik itu yang begitu trendy. Akan tetapi, ketika dirinya sedang asyik-asyik menggoda, datang seseorang yang mengganggu dirinya.

Berdasarkan pengalaman itu. Om Trisno jadi sering melirik sekitar untuk mencari tahu, barang kali ada seseorang yang akan merusak usahanya lagi untuk menggondol akhwat cantik ini ke hotel terdekat mall.

“Oh Om Trisno yah… Aku Putri, om” Jawab Putri ramah.

“Bahaha cantik yah namanya… Wajah dek Putri juga cantik deh… Dek Putri udah berapa tahun ?” Puji Om Trisno yang membuat Putri tersenyum.

“Aku masih 21 tahun om” Jawab Putri malu-malu.

“Wah oh yah ? Tapi keliatannya kayak udah dewasa yah… Dek Putri berarti masih kuliah dong ?” Tanya om Trisno yang jadi semakin terpana pada akhwat cantik itu.

“Hihihihi makasih om… Hmmm aku baru wisuda dua bulan yang lalu om” Jawab Putri tersipu.

“Oalah, jadi sekarang udah bekerja dong ? Apa mau nikah ?” Tanya Om Trisno sambil tersenyum sambil menikmati paras indah Putri.

“Hihihihi belum om… Aku juga belum nikah, calon aku masih belum keliatan” jawab Putri yang membuat Om Trisno tersenyum lebar.

Kesempatan !

Batin Om Trisno sambil tersenyum mesum.

“Wah masa ? Masa akhwat secantik ini masih belum nemu calonnya sih ? Kalau Om aja yang jadi calon dek Putri gimana ?” Kata Om Trisno yang membuat Putri tertawa terbahak-bahak.

“Hihihihi gak dulu deh om… Jarak usia kita jauh” jawab Putri menolaknya sopan.

“Wah sayang banget… Padahal om udah jatuh cinta sama parasmu… Jarang-jarang loh padahal om langsung jatuh cinta di pandangan pertama… Tapi untuk kasus dek Putri, hmmm mana dek Putri harum lagi” kata Om Trisno sambil menggenggam tangan Putri lalu mengangkatnya untuk mencium aroma punggung tangannya.

“Eehhh hehehe” Putri jadi salah tingkah ketika tangannya tiba-tiba didekap.

Cuppp !

Tiba-tiba om Trisno mengecup punggung tangan Putri. Putri sampai merinding saat punggung tangannya terasa hangat terkena kecupan pria gendut itu.

“Hmm gini aja dek, berhubung om udah kesengsem banget sama kamu… Berhubung kamu juga nganggur gak ada pekerjaan… Kebetulan om punya pekerjaan buat kamu… Kamu mau gak ?” tanya Om Trisno yang membuat Putri tergoda.

Sebagai seorang pengangguran, Putri yang memang sangat membutuhkan pekerjaan pun tergoda oleh penawaran yang om Trisno ajukan.

“Pekerjaan ? Emang pekerjaan apa om ?” Tanya Putri yang membuat om Trisno semakin tersenyum.

“Pekerjaan buat kamu mudah… Cukup temani om selama satu bulan aja… Kalau kamu nyaman, kamu bisa memperpanjang kontraknya dengan om… Gimana ?” tanya Om Trisno yang membuat Putri kebingungan.

“Maksudnya ? Gimana yah om ? Aku cuma nemenin om aja salama satu bulan gitu ?” tanya Putri gagal paham.

“Iya… Tugas kamu cuma nemenin saya dek… Ya bisa dibilang, kalau saya butuh apa-apa, dek Putri wajib melayani saya… Termasuk kalau saya sedang bernafsu, dek Putri wajib melayani saya…Gimana ?” Ujar Om Trisno yang membuat Putri terkejut.

“Untuk gaji kamu, gak usah dipikirin… Om pasti bakal bayar mahal kamu… Untuk sebulan, om sanggup bayar kamu 10 juta termasuk DP di awal 2 juta… Itu juga termasuk biaya makan, tempat tinggal dan lain-lain… Oh yah, dalam waktu sebulan itu, kita juga tinggal bareng loh yah… Termasuk tidur juga kita bareng diatas satu ranjang yang sama” Lanjut Om Trisno yang semakin membuat Putri terkejut.

Satu bulan ? 10 Juta ?

Putri tergoda. Pekerjaan apa yang membuatnya bisa mendapatkan 10 juta hanya dalam waktu satu bulan ? Jujur, tidak ada pekerjaan lain yang bisa membuatnya menghasilkan uang semudah ini. Apalagi dirinya masih muda. Dirinya juga belum mendapatkan banyak pengalaman.

Tapi, aku harus melayaninya selama satu bulan ke depan dong ? Aku juga harus tinggal bareng ? Hmm berarti secara gak langsung aku sedang dilirik untuk jadi sugar babynya dong ?

Putri merenung. Akankah dirinya kembali terjun ke dalam jurang kemaksiatan lagi ? Tapi jujur, tawaran itu betul-betul menggodanya. Ia tertarik untuk menerima tawaran dari pria tua itu. Toh, dirinya juga sudah ternoda. Dirinya juga memiliki pengalaman untuk melampiaskan nafsu para pria.

Haruskah aku menerimanya ?

Batin Putri merenung.

Melihat Putri yang jadi diam membuat Om Trisno jadi deg-degan. Jujur ia takut kalau dirinya kehilangan mangsa yang sudah ada di depan matanya. Ia jadi kepikiran, apa jangan-jangan ia terlalu terburu-buru dalam mengungkapkan niat aslinya ? Apalagi wanita yang sedang menjadi incarannya adalah seorang akhwat yang selalu menutupi sebagaian wajahnya dengan cadar. Om Trisno khawatir. Ia takut niat buru-burunya itu menjadi blunder untuknya.

“Oke, aku setuju om” jawab Putri tiba-tiba yang mengejutkan Om Trisno.

“Eh beneran ?” Bahkan pria gendut itu sampai tidak percaya dengan jawaban yang Putri berikan.

“Hmm iya om… Sejujurnya aku juga stress selama dua bulan ini aku gak dapet pekerjaan… Aku mau menantang diri, selama sebulan ke depan aku siap untuk melayani om kapanpun dan dimanapun” jawab Putri malu-malu.

“Termasuk melayani nafsu om ? Dek Putri siap untuk menjadi pemuas nafsu om ?” Tanya Om Trisno sekali lagi.

“Iya om… Aku siap” Jawab Putri sambil malu-malu yang membuat Om Trisno tertawa puas.

“Bahahahaha kalau gitu… Om mau ngetes boleh ?” Tanya Om Trisno jadi bernafsu.

“Ngetes ? Maksudnya om ?” tanya Putri sambil menatap wajah jelek pria tua itu.

“Om mau megang susumu… Om pengen nyoba ngeremes… Kalau boleh, nanti om kasih DPnya langsung setelah om diizinkan menyentuh susu indahmu” kata om Trisno sambil menatap dada Putri yang tertutupi gamis longgarnya.

“Hmm silahkan om” jawab Putri pasrah yang membuat nafsu Om Trisno meningkat.

Om Trisno langsung bangkit dari kursinya lalu mendekati Putri dari arah belakang. Matanya melihat sekitar untuk memeriksa keadaan. Setelah yakin kalau keadaan benar-benar aman. Tangannya dengan penuh semangat mulai mendekat untuk mendekap susu bulat yang selama ini selalu disembunyikan dibalik gamis longgarnya.

“Mmmpppphhhh” desah Putri sampai membuat tubuhnya merinding.

Tiga bulan sudah tubuhnya tidak dijamah oleh seorang laki-laki. Sentuhan lembut yang Om Trisno berikan sudah cukup untuk membuat Putri merinding menikmati apa yang dilakukan oleh pria gendut itu. Apalagi cukup lama tangan nakal itu berada di payudaranya. Jemari-jemari om Trisno bergerak untuk meremas-remas susu bulatnya. Jemari telunjuk om Trisno juga terkadang menekan-nekan puting susunya yang membuat diri Putri semakin bergairah. Ia terus mendesah. Wajahnya pun ia angkat lalu menoleh ke belakang tuk menatap pria tua itu.

“Mmppphh omm… Udahhh… Nanti ketahuan orang” Pinta Putri dengan nada suaranya yang menggoda.

“Bahahaha… Dek Putri ini, baru ngeremes aja udah bikin om sange… Om suka deh sama susumu ini… Gak nyangka, gede juga yah susumu ini… Om jadi makin nafsu deh… Gak nyesel om udah ngebuang uang dua juta demi menikmati susu bulatmu ini” kata om Trisno yang masih terus meremas-remas mainan barunya.

“Ommmm… Mmppphhhh… Sudah ihhh… Ini lagi di mall… Banyak orang yang lewat om… Aku gak mau ketahuan…. Mmpppphhhh” desah Putri yang semakin merangsang nafsu om Trisno.

“Bahahaha om juga tahu… Tapi tangan om gak bisa berhenti lohhh… Gimana kalau kamu mencium bibir om… Kayaknya om baru bisa berhenti deh” Pinta om Trisno.

Berhubung nafsu Putri sedang tinggi. Tanpa menunggu lama, Putri langsung memajukan kepalanya untuk memberikan bibirnya pada pria gendut itu.

“Bahaha anak baik… Sini om cium dulu… Mmppphhhhh” ujar Om Trisno setelah mengangkat cadarnya lalu mendorong bibirnya dengan penuh kelembutan.

“Mmppphhhhhh”

Mereka bercumbu. Kedua bibir mereka sama-sama maju untuk menikmati kelembutan bibir dari pasangannya masing-masing. Putri jadi semakin merinding. Susunya yang diremas, bibirnya yang ditebas, apalagi ia melakukannya di ruang publik dimana banyak orang bisa melihatnya dengan bebas.

Nafsu Putri kian memuncak. Ia bahkan sampai lupa kalau dirinya sedang berada di ruangan terbuka. Putri merinding. Kenikmatannya tiada tanding. Sudah lama dirinya tidak disentuh oleh laki-laki. Sekalinya disentuh, rasanya sungguh nikmat hingga membuatnya tidak mau berhenti.

Sama dengan Putri, om Trisno juga demikian. Om Trisno dengan bangga mencium bibir akhwat yang biasanya tertutupi oleh cadarnya itu. Kedua tangannya jadi semakin kuat meremas. Bibirnya juga jadi semakin semangat untuk menciumnya dengan beringas. Om Trisno mendorong bibirnya. Ia mencumbu bibir Putri dengan penuh nafsu.

Untungnya Om Trisno menepati janjinya. Tak lama kemudian, ia pun melepaskan ciumannya juga remasan di dada.

“Hah… Hah… Hah… Gimana dek ? Puas ?” Tanya om Trisno dengan bangga.

“Hah… Hah… Hah… Belum om” jawab Putri yang membuat om Trisno tersenyum senang.

“Bahahaha ini dua jutanya sesuai janji saya… Kalau setelah ini kita lanjut ngentot… Saya akan tambahkan bonus diluar gaji 10 juta yang saya janjikan tadi…” Kata om Trisno setelah memberikan amplop gemuk ke akhwat cantik itu.

“Bonus om ?” Tanya Putri saat matanya mengikuti pergerakan langkah kaki om Trisno yang kembali duduk di depan kursi Putri.

“Iya, kalau kita lanjut ngentot… Om akan tambahkan dua juta lagi… Tapi syaratnya, kita harus ngentot sekarang… Disini” kata om Trisno yang sudah sangat bernafsu.

“Eh disini ?” tanya Putri terkejut.

“Ke kamar mandi yuk… Dek Putri juga pengen ngerasain sodokan kontol saya kan ?” tanya om Trisno sambil mengelusi penisnya yang semakin mengencang dibalik celana kainnya.

Putri dengan malu-malu mengangguk. Om Trisno yang jadi tidak sabaran langsung menarik tangan Putri untuk membawanya ke kamar mandi mall tersebut.

Mereka berdua sudah masuk. Mereka pun lekas memilih salah satu dari bilik yang ada di kamar mandi laki-laki itu untuk menjadi tempat pelampiasan nafsu mereka. Mereka memasuki bilik paling pojok. Pintu kemudian dikunci dari dalam. Om Trisno dengan penuh nafsu menatap wajah akhwat cantik itu. Putri dengan malu-malu menunduk menyadari dirinya akan menjadi pelampiasan nafsu pria gendut itu.

putri

“Dek,” ucap om Trisno sambil mendekap dagu Putri lalu mengangkatnya untuk menikmati mata sendunya.

“Iya om ?” jawab Putri yang membuat om Trisno jadi semakin tersenyum.

“Boleh gak kalau om ngentot memekmu sekarang ?” Tanya om Trisno yang membuat Putri tersenyum malu-malu.

“Terserah om aja… Aku kan udah jadi milik om… Dalam kurun waktu sebulan ke depan… Om bebas kok mau ngapa-ngapain aku” Jawab Putri yang membuat pentungan sakti om Trisno kian mengeras.

“Bahahahaha… Dek Putri jago berkata-kata juga yah… Gara-gara kamu, pikiran om jadi kemana-mana deh… Om jadi ngebayangin kalau kita bisa ngentot tiap hari… Om jadi penasaran, gimana sih bentuk tubuh dek Putri ? Pasti seksi sekali… Susunya aja udah gede banget” kata Om Trisno sambil mengamati bentuk tubuh Putri.

“Kenapa gak om liat sendiri ? Manja ih, kalau mau bugilin aku dong om” ucap Putri yang membuat Om Trisno terengah-engah karena tak sabar ingin segera menikmati jepitan nikmatnya.

“Nakal banget yah omongan kamu dek… Dasar, binal !” Ujar Om Trisno sambil melepas kaus berkerahnya.

“Habis om kayaknya udah kepengen banget sih… Aku sebagai pelayannya om kan jadi gak tega… Mau aku bantu om buat lepas celananya ?” Ucap Putri yang membuat om Trisno mengangguk puas.

“Ayo telanjangi saya” pinta om Trisno yang membuat Putri tersenyum malu-malu.

“Baik tuan” jawab Putri yang membuat om Trisno semakin bersemangat. Kebetulan dirinya memiliki fetish untuk dilayani oleh seorang akhwat bercadar. Melihat ada akhwat bercadar yang dengan senang hati melayaninya membuat nafsu om Trisno semakin melonjak-lonjak ingin dilampiaskan.

Tubuh tambun om Trisno sudah terlihat. Perlahan demi perlahan, sabuk yang ia kenakan mulai dilepas. Celananya juga mulai turun menampakkan celana dalamnya yang berwarna hitam legam. Setelah celananya lolos melewati kedua kaki gemuknya. Putri dengan segera menarik turun celana dalamnya sehingga penisnya yang sungguh gemuk itu muncul dihadapan Putri.

“Bahahaha gimana kontol saya dek ?” tanya Om Trisno dengan bangga.

Putri yang masih berdiri langsung tersenyum sambil menatap om Trisno. Tangannya dengan liar mengocok-ngocok penis om Trisno. Om Trisno pun merem melek. Putri bahagia bisa mendekap penis yang sudah lama tak mainkan lagi.

“Lucu om… Imut hihihih” tawa Putri sambil mengocok penis om Trisno.

“Aaaaahhhhhh… Aaahhhhhhh… Aaahhh yahhh nikmat sekali kocokanmu dekk… Aahhhhh terusss… Aahhhh terussss” desah om Trisno merem melek.

“Hihihihih keenakan yah om ? Uhhhh jadi makin gede nih kontol om… hihihihi” tawa Putri sambil terus mengocoknya.

“Aaahhhh enak bangettt… Mmppphhh yaahhhh… Ayoo mainkan juga puting saya” Pinta Om Trisno yang segera disanggupi oleh Putri.

“Kayak gini ?” Kata Putri sambil mengelus-ngelus puting kanan om Trisno dengan jemari kirinya.

“Aaahhhh yahhh… Aahhhhh… Aahhh terussss…. Ouhhhhh” desah Om Trisno memejam.

“Hihihihi belum apa-apa padahal… Mmpppphhhh” Ujar Putri yang kali ini sambil menjepit puting om Trisno menggunakan bibirnya.

“Aaaaaaahhhh deeekkkkkk” Jerit om Trisno merinding.

Putri pun terus menjilat-jilat puting om Trisno dikala tangan kanannya terus mengocok-ngocok penisnya. Bagaikan seorang ahli, tangan Putri bergerak maju mundur tanpa canggung sama sekali. Jemarinya membetot batang penis om Trisno. Ia mencengkramnya kuat. Lalu memaju mundurkannya dengan cepat. Lidahnya juga bergerak maju mundur dengan cepat saat membasahi pentil susunya. Kadang bibirnya menjepit lalu menyeruputnya dengan kuat. Om Trisno merinding. Ia merasakan servis akhwat yang tidak ada tandingannya.

“Ssllrrppp mmpphhh… Sllrrppp… Mmppphhh” desah Putri yang bersemangat dalam melayani pria gempal itu.

“Aaahhhhh yaaaahhh… Aahhh cukuupp deekk… Cukuppp ouhhhhh” Pinta Om Trisno yang tidak kuat lagi.

Pria tua berbadan gempal yang sudah tidak menutupi tubuhnya dengan satu helai kain pun itu langsung ngos-ngosan. Sungguh servis Putri tidak ada tandingannya. Putri pun berdiri diam malu-malu. Melihatnya malu-malu membuat Om Trisno jadi semakin bernafsu. Ia pun meminta Putri menungging agar dirinya bisa segera menggenjot memeknya dengan sangat kuat.

“Ayo balik badan dek… Om mau ngentot kamu sekarang” Pinta om Trisno pada seorang akhwat yang masih berpakaian lengkap itu.

“Iyya om” Jawab Putri manut.

Putri pun membalikkan badannya. Kedua tangannya bertumpu pada dinding sedangkan pinggulnya ia dorong ke belakang untuk menggoda pria gempal itu. Om Trisno yang bernafsu segera mengangkat rok gamis yang Putri kenakan waktu itu. Saat rok itu terangkat, terlihatlah celana dalam yang berwarna putih itu menggoda nafsu om Trisno. Om Trisno pun menurunkannya hingga celana dalam itu jatuh tersangkut di kedua lututnya. Om Trisno mengocok penisnya. Dengan tidak sabaran, ia menyelipkan penisnya masuk ke dalam lubang kenikmatan akhwat cantik itu.

“Uuuuuuuuuhhhh oommmm” desah Putri merinding.

Rahim Putri yang sudah sangat basah dengan mudah dimasuki oleh penis gemuk itu. Perlahan demi perlahan penis om Trisno menembus rahim akhwat cantik itu. Gesekannya yang terasa membuat mata Om Trisno merem melek tidak karuan. Jepitannya yang terasa membuat penis om Trisno kedat-kedut tidak karuan. Meski dirinya sangat menikmati jepitannya, ada satu hal yang membuat pria gendut itu merasa kecewa.

Sial saya keduluan… Rupanya dek Putri udah gak perawan… Pantes aja dia tadi jago banget bikin saya kerangsang !

Batin Om Trisno agak sedikit kecewa. Namun sensasi dalam menikmati tubuh akhwat bercadar di ruangan terbuka merupakan sesuatu yang tidak mudah untuk ia rasakan lagi. Ia pun melupakan kekecewaannya tadi. Ia pun berusaha menikmati apa yang sudah ia dapatkan saat ini. Pinggulnya bergerak perlahan. Pinggulnya pun ia maju mundurkan untuk menikmati seorang akhwat yang masih berpakaian lengkap ini.

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Aaahhh ommm… Aaahhh” desah Putri saat tubuhnya terdorong maju mundur.

“Aaahhh yaaahhh… Aaahhhh nikmatnyaaa… Aaahhh nikmat sekali memekmu dek” desah om Trisno menikmati.

Kedua tangan om Trisno memegangi pinggang ramping dari akhwat itu. Meski Putri sudah tidak perawan. Jepitannya yang begitu sempit membuatnya tidak memikirkan masalah itu lagi. Om Trisno menikmati. Pinggulnya pun bergerak kencang. Jepitannya jadi semakin terasa mengenakkan.

“Aaahhhh… Aaahhhh… Aahhhh dasar akhwat lonteee… Mau-maunya kamu ngentot sama om yah !” Hina Om Trisno untuk melampiaskan nafsu seksualnya.

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Habis tawaran om menggoda sih… Aku kan jadi gak punya pilihan lagi… Untungnya aku terima… Aku gak kecewa om… Soalnya tusukan kontol om kerasa bangett… aaahhhhh… Aaahhhhh” goda Putri yang membuat Om Trisno tersenyum puas.

“Aaaahhhh… Aahhhh… Dasar yah… Pintar banget kamu menjilat om !” Kata Om Trisno tersenyum.

“Aaahhhh… Aaahhhh… Kapan aku ngejilat om ? Aku aja belum ngerasain kontol om di mulut aku” Jawab Putri yang membuat nafsu Om Trisno memuncak.

“Dasar lonte… Mulutmu juga bakat ngelonte yah… Gak nyesel lah saya bayar mahal untuk menikmati tubuhmu ini” kata om Trisno semakin gencar menusuk-nusukkan penisnya.

“Aaaahhh yaahhhh… Aaahhhh bagus deh om… Aaahhhh… Akuu ikutt… Aahhhh… Senengggg” desah Putri yang semakin kencang saat terdorong maju mundur.

“Aaaahhhh… Aaahhh dasar yah kamu deekk… Bikin om nafsu aja… Uuhhhhhhh” desah om Trisno mempercepat sodokannya.

“Aaahhh yaahh… Aaahhhh… Aahhh kenceng bangett ommm… Aaahhhh… Aaaahhhhh” Jerit Putri semakin keras.

Plokkk… Plookkkk… Plookkkk…

Pinggul mereka bertubrukan. Suara benturannya terdengar amat kencang. Belum lagi dengan desahan-desahan yang mereka keluarkan. Seolah lupa kalau mereka sedang berada di toilet pria. Mereka terus bersetubuh meluapkan nafsu yang sudah menguasai tubuh.

“Aaahhhh deeekk… Aahhh Om mau keluaaar… Om mau keluuaaarrr” desah om Trisno semakin ngebut dalam menggerakkan pinggulnya.

“Aaahhh keluarin omm… Keluariinn… Aaahhhh… Aaahhhh” Desah Putri menggoda.

“Aaahhh yaahhh… Aahhh pastii… Pasti akan saya keluarkan deekk… Hennkgghhhh !!!” desah om Trisno mempercepat laju pinggulnya.

“Aaahhh yaahhhh… Aahhhhh… Aaahhh omm pelaannn… Aaaahhhhh” Jerit Putri semakin kencang.

“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhh deeekkkk !!!!” Jerit Om Trisno yang mulai panas dingin saat hujamannya semakin keras menggempur rahim Putri.

Plookkk… Plokkkk… Plokkk !!!

“Aaahhh iyaahhh… Aaahhh enak banget Oommm… Aaahh teruss… Terus sodok aku yang kencang oomm !” Desah Putri yang terdorong maju mundur.

Om Trisno tidak kuat lagi. Tubuhnya merinding. Kedua lututnya melemah. Nafasnya pun terengah-engah.

“Iyyaahhh… Iyaahhh… Aaahhhh dekk…. Aaahhh rasakaaann inii… Aaahhh… Aaahhhh… Hennkghhhh !” desah Om Trisno saat menahan nafasnya lalu mendorongkan pinggulnya sekuat-kuatnya.

“Aaaahhhh Ooommmmmm”

Tubuh Putri terdorong maju. Wajahnya hampir menempel ke dinding kamar mandi yang ada di depannya itu.

“Aaaaahhh rasakaaann iniii… Kelluuaaarrr !!!” jerit om Trisno sekencang-kencangnya.

“Mmpphhhhhh”

Cccrrrooottt… Cccrrroottt… Ccrroottt !!!

Spermanya dengan deras membanjiri rahim kehangatan Putri. Semburannya amat sangat kencang. Putri sampai merinding saat rahimnya makin lama makin terisi oleh sperma pria gendut itu. Tubuh om Trisno tersentak-sentak. Matanya merem melek keenakan. Kedua tangannya pun mencengkram bongkahan pantat putri dikala pinggulnya menekan tubuh Putri untuk terus maju.

“Aaaahhh nikmatnyaaaa” desah Om Trisno sambil terengah-engah.

“Uuuuhhhhh” Putri juga kewalahan. Nafsu Om Trisno lumayan besar juga. Meski persetubuhan mereka tampak sebentar. Tapi kepuasannya cukup terasa. Benar-benar persetubuhan yang berkualitas. Meski sebentar tapi itu sudah cukup untuk memberikan kepuasan bagi keduanya.

Atau belum ?

Hah… Hah… Hah… Capek banget… Walau aku belum dapet, tapi aku udah dibikin capek sama sodokannya… Hebat banget… Hebat banget om Trisno bisa bikin aku secapek ini !

Batin Putri yang juga terengah-engah.

“Bahahaha luar biasa banget kamu dek… Saya puas” kata Om Trisno sambil mengecup kepala Putri yang masih tertutupi hijabnya lalu mencabut penisnya hingga sperma yang ada di dalam rahim Putri pun keluar membasahi lantai kamar mandi. Sebagian ada yang jatuh mengenai celana dalamnya yang tersangkut di kedua lututnya. Om Trisno pun menunduk lalu mengorek-ngorek isi vagina Putri untuk mengeluarkan semua sperma yang ia buang di dalam.

“Uuuhhhh… Mmpppphhh… Mmmpphh paakk “desah Putri merasa geli.

Setelah semua spermanya keluar, Putri pun kembali diberdirikan juga kembali dihadapkan ke arahnya. Mata mereka bertemu. Terlihat Putri yang kelelahan membuat om Trisno tersenyum penuh kepuasan.

“Saya puas… Kamu hebat banget dek… Muuaahh” kata Om Trisno sambil mengecup kening Putri.

“Hihihihi makasih… Aku ikut seneng deh om” kata Putri sambil tersenyum.

“Kamu belum keluar kan dek ? Gimana kalau kita lanjut ke hotel ? Om pengen lanjut ke ronde kedua sambil ngeliat tubuh kamu yang masih kamu sembunyiin ini” kata om Trisno tersenyum.

“Hihihii yuk… Aku juga pengen dipuasin om lagi nih… Aku pengen teriak-teriak lagi pas digenjot sama om” kata Putri yang membuat om Trisno tersenyum mesum.

“Bahahaha dah lepas aja celana dalammu… Udah kena pejuh om kan ? Nanti om beliin celana dalem kamu yang baru… Om juga pengen beli lingerie buat kamu…. Yuk kita keluar” kata om Trisno kepada pemus nafsunya.

“Yuk tapi om pake baju dulu dong hihihihi” tawa Putri.

“Oh iya sampai lupa… Gara-gara kamu sih dek” ucap om Trisno yang membuat Putri ikut tertawa.

Setelah mereka kembali berpakaian, Mereka berdua pun jalan bergandengan selayaknya pasangan suami istri. Bahkan Putri mendekap lengan om Trisno kencang sekali. Sebagian ada yang iri, sebagian ada yang bertanya-tanya. Sesholeh apa sih om gendut itu sampai bisa menikahi akhwat bercadar itu. Mereka semua tidak tahu, kalau Putri hanyalah cewek bokingan yang dipesan selama sebulan ke depan.

“Makasih” ucap Om Trisno setelah membeli barang yang ia inginkan. Meski wajah kasir tadi terlihat heran karena yang dibeli oleh pria gendut itu hanyalah pakaian dalam. Om Trisno dan pasangannya tidak memperdulikan. Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil untuk lanjut ke hotel demi menikmati ronde kedua mereka.

“Gak sabar deh om pengen ngeliat daleman gamismu !” kata om Trisno.

“Sama om, aku juga… Aku penasaran gimana sih reaksi om pas ngeliat aku telanjang hihihihi” jawab Putri yang membuat Om Trisna tersenyum.

“Pasti Om akan bahagia sekali bahahaha” tawa Om Trisno sambil melajukan mobilnya.

KEESOKAN HARINYA

Sebuah motor terhenti didepan sebuah rumah yang terlihat seperti tidak ada penghuninya. Sesosok pria tampan itu turun dari motor yang dikendarainya. Ia juga melepas helm yang dikenakannya lalu menaruhnya di salah satu spion motornya. Ia diam menatap rumah yang dulu ditinggali oleh wanita yang sangat ia cintai. Meski saat itu wanita itu sudah bersuami. Tapi hal itu tidak meruntuhkan rasa cintanya kepadanya. Ia merenung. Ia diam membeku sambil mengingat kenangan indahnya dulu.

“Apa yang sebenarnya terjadi, Nay ? Benarkah itu yang terjadi ? Benarkah berita yang udah tersebar ini ?” Lirih Andri penasaran.

Sudah tiga bulan ini Nayla menghilang tanpa adanya kabar. Andri pun begitu merindukannya. Nomornya sudah tidak aktif. Bahkan instagramnya yang memiliki ratusan ribu followers itu turut menghilang mengikuti pemiliknya. Banyak rumor tak sedap bermunculan. Bahkan beberapa video yang diduga Nayla bermunculan di situs dewasa.

Meski video skandal itu tidak menunjukkan dengan jelas kalau itu adalah Nayla. Andri sangat yakin kalau video itu memang benar Nayla. Ia seperti mengenali suara dari pemeran wanita di video itu. Meski ia tak benar-benar yakin. Hal itu cukup mengecewakan dirinya dan cukup merubah sisi pandangnya terhadap akhwat bercadar.

“Hah… Apa benar itu dirimu, Nay ?” Lirih Andri kecewa.

“Tentunya bukan” Ucap seseorang sambil mendekap bahu Andri dari belakang. Andri sendiri pun terkejut. Ia segera berbalik badan untuk mencari tahu siapa seseorang yang baru saja mengejutkannya itu.

“Pak Beni ?” Ucap Andri yang langsung mengenali pria tua berbadan kekar itu.

“Pasti bukan… Itu cuma fitnah… Saya sangat mengenal mbak Nayla… Mbak Nayla bukan wanita yang gampangan seperti itu” Kata pak Beni pada Andri.

“Mengingat apa yang sudah bapak lakukan pada Putri… Saya ragu dengan jawaban itu” kata Andri yang masih kesal pada pria kekar itu.

“Maaf untuk masalah itu… Tapi untuk mbak Nayla… Saya dapat menjaminnya… Mbak Nayla gak mungkin melakukan hal semurah itu” kata Pak Beni yang kekeh membelanya.

“Semoga aja benar !” kata Andri yang buru-buru menaiki motornya karena muak dengan wajah pria kekar itu.

Baru saja Andri mengenakan helmnya kembali. Tiba-tiba pak Beni kembali berbicara yang membuat Andri mengurungkan niatnya untuk segera pergi dari lingkungan ini.

“Sebenarnya ada yang mau saya bicarakan, ini soal Putri” kata Pak Beni.

Andri yang sebenarnya masih menginginkan Putri pun memberi waktu pada pak Beni untuk menceritakan apa yang ingin diceritakannya.

“Ada apa memangnya ?” Ucap Andri dengan dingin.

“Sebelumnya, saya ingin meminta maaf lagi karena sudah merusak rencana pernikahan kalian… Tapi ada satu hal yang ingin saya ceritakan, ini soal bagaimana kami bisa menjadi dekat” kata pak Beni.

Pak Beni pun mulai bercerita. Ia menceritakan semuanya dengan jujur. Mulai saat Putri main ke rumah Nayla lalu tiba-tiba diperkosa oleh pembantunya. Ia yang sebenarnya ditugaskan menemani Putri disaat Nayla hendak bekerja namun tiba-tiba Putri kesengsem padanya. Ia menceritakan semuanya. Andri yang memperhatikan pun mulai mengernyitkan dahinya.

“Tunggu sebentar… Diperkosa oleh pembantunya Nayla ? Apa Nayla pernah diperkosa juga ?” Tanya Andri yang mengejutkan pak Beni.

Pak Beni yang terkejut langsung terbata-bata. Hal itu membuat Andri jadi curiga.

“Jujur saja, toh saya juga sudah liat sendiri videonya yang tersebar… Apa pembantunya itu yang bapak-bapak gendut itu ?” Tanya Andri semakin curiga.

Pak Beni yang tidak memiliki jawaban lain akhirnya hanya mengangguk. Andri yang melihatnya langsung kecewa. Tubuhnya begitu lemas kalau apa yang dilihatnya itu ternyata beneran Nayla.

“Jadi, itu beneran Nayla yah ?” Ucap Andri kecewa.

“Tapi itu bukan keinginannya… Memang mbak Nayla pernah diperkosanya… Bukan berarti dia ingin diperkosa… Bahkan pernah dalam suatu waktu ia bersembunyi di rumah saya agar tidak diperkosa oleh pembantunya… Percaya saya, Mbak Nayla mungkin sudah ternoda… Tapi Mbak Nayla bukan wanita gampangan” kata Pak Beni yang berusaha untuk tidak menjatuhkan image Nayla.

“Tapi di video yang saya lihat itu… Bukannya Nayla . . . “ kata Andri terhenti.

“Itu settingan… Itu semua permintaan pembantunya… Mas sendiri udah kenal mbak Nayla sejak lama kan ? Apa pernah mbak Nayla keliatan murahan di depan mas ?” Tanya Pak Beni yang membuat Andri terdiam.

Andri mencoba mengingat-ngingat. Seingatnya tidak. Atau iya ? Ia tiba-tiba teringat saat dirinya memergoki Nayla tengah bermasturbasi di ruang ganti studio. Tapi, Nayla sama sekali tidak menggodanya. Hal itu murni dirinya yang menemukan Nayla bermasturbasi.

“Hmmm entahlah… Tapi semoga saja bukan… Terima kasih atas infonya… Jujur, pandangan saya terhadap bapak agak sedikit berbeda setelah mendengar kisah bapak” kata Andri yang membuat pak Beni tersenyum.

“Saya bukan orang jahat… Saya menyayangi seorang wanita… Bukan hanya nafsu semata sampai merusak diri mereka” kata pak Beni yang membuat Andri tersenyum.

Andri pun hanya mengangguk-ngangguk. Setelah berbicara sebentar dengan pria yang pernah ia benci itu. Andri pun menarik gas motornya lalu meninggalkan Pak Beni sendirian di depan rumah yang pernah ditinggali Nayla.

“Hah, tugas saya selesai… Tiga bulan ini saya disini untuk membela dirimu mbak… Saya rasa sudah cukup bagi saya untuk menetap disini… Sudah cukup petualangan saya di ibu kota… Sudah cukup pengalaman saya dengan seorang wanita… Saya ingin pulang kampung… Saya mau hidup tenang di kampung saya !” lirih pak Beni sambil tersenyum.

PADA SAAT YANG SAMA DI TEMPAT YANG BERBEDA

“Kita sudah pernah membicarakannya, iya kan dek ?” kata Miftah sambil menyetir mobilnya.

“Iya mas” jawab Nayla sambil memegangi perutnya yang mulai membesar.

“Maaf, bukan berarti mas ingin menelantarkan adek… Tapi mas gak sanggup untuk membesarkan seorang bayi yang bukan berasal dari mas… Kalau misal nanti hasil dari tes DNA-nya menunjukkan kalau bayi itu bukan berasal dari mas… Mas mohon maaf, mas akan segera mengembalikan adek ke orang tua adek” Ucap Miftah dengan sopan.

“Iyya mas… Adek paham… Adek siap menerima semua konsekuensinya kok” kata Nayla sambil mengelus-ngelus perutnya.

Keadaan pun menjadi hening setelah itu. Miftah dengan berhati-hati menyetir mobilnya menuju rumah sakit terdekat untuk mengambil hasil dari tes DNA yang sudah mereka lakukan. Sudah berjam-jam mereka berkendara dari rumah mereka di pedesaan menuju rumah sakit besar yang berada di kota besar terdekat.

Miftah melirik istrinya sekilas. Ia merenungi kisah hidupnya bersama istri tercintanya. Sudah dua setengah bulan semenjak dirinya pindah ke daerah pedesaan bersama istri cantiknya. Sudah dua setengah bulan semenjak dirinya pindah ke tempat pengasingan untuk menghindar dari rumor tak sedap yang sudah menyebar kemana-mana.

Jujur, dirinya tak sanggup berpisah dengan istrinya yang mempunyai paras cantik lagi jelita. Namun perbuatan istrinya saat itu benar-benar keterlaluan. Ia kecewa. Ini adalah titik terendah dalam hidupnya dimana bahtera rumah tangganya sedang berada di ambang kehancuran.

Tak lama kemudian, mereka berdua pun tiba di rumah sakit yang mereka tuju. Miftah memarkirkan kendaraannya. Meski perasaan cintanya terhadap istrinya tidak sebesar dulu, ia dengan penuh perhatian menggandeng tangan istrinya selama perjalanannya menyururi lorong rumah sakit.

Meski Nayla sudah berusaha menyembunyikan kecantikannya dengan pakaian yang serba tertutup. Kecantikannya yang natural kembali menarik perhatian orang-orang. Saat Nayla dan suaminya lewat, beberapa orang langsung menoleh untuk menatapnya. Sebagian ada yang terpana pada kecantikan Nayla. Sebagian lagi karena merasa dirinya telah melihat adanya kemiripan dengan video akhwat bercadar yang tengah viral itu.

Beruntung, karena tak lama kemudian, mereka berdua tiba di ruangan untuk uji tes DNA.

“Dok, ini saya, Miftah… Saya yang meminta untuk uji tes DNA pada janin di rahim istri saya waktu itu” kata Miftah kepada dokter yang bertanggung jawab.

“Oh iya pak, silahkan duduk dulu” Kata dokter itu dengan sopan.

“Seperti kata dokter sekitar 3 minggu yang lalu… Kehadiran kami disini untuk mengambil hasil dari tes DNA waktu itu dok… Bagaimana, apa hasilnya sudah keluar ?” Tanya Miftah berdebar.

“Oh iya… Hasilnya sudah keluar kok pak… Tunggu sebentar yah” kata dokter itu yang kemudian langsung bangkit untuk mengambil berkas hasil tes DNA tersebut.

Baik Miftah ataupun Nayla terlihat khawatir. Jantung mereka berdua berdetak sangat kencang. Hasil dari tes DNA itu akan menentukan kemana arah rumah tangga mereka. Akankah menuju sakinah, mawaddah & rahmah atau malah menuju perceraian.

Dokter itu sudah kembali duduk di tempatnya. Dokter itu pun membuka hasil berkasnya lalu memeriksanya dengan seksama. Nayla yang tak kuat langsung mendekap tangan suaminya di sebelah. Miftah pun juga. Matanya gemetar. Ia mencoba membaca ekspresi dari wajah sang dokter yang juga merupakan dokter spesialis kehakiman tersebut.

“Hah” desah dokter itu sambil menutup berkas tersebut.

Miftah & Nayla jadi semakin khawatir. Perasaan tidak enak mulai dirasakan oleh keduanya.

“Kalau gak salah, 3 minggu yang lalu bapak bilang kalau istri bapak pernah diperkosa oleh banyak orang yah ?” Tanya dokter itu blak-blakan.

Nayla langsung menunduk malu. Ucapan dokter itu membuatnya teringat akan kebodohannya di masa lalu.

“Iya dok” ucap Miftah berbohong demi melindungi harga diri istrinya.

“Sebelum itu, apa bapak pernah berhubungan badan dengan istri bapak ?” Tanya dokter itu lagi.

Miftah dan Nayla pun saling pandang. Mereka mencoba mengingat-ngingat kejadian sebelum pesta sex itu dimulai.

“Seingat aku sih pernah dok… Iya pernah” jawab Nayla yang masih ingat betul kejadiannya.

“Eh iya kah ?” Bisik Miftah kepada istrinya.

“Iya mas yang waktu itu loh” balas Nayla berbisik pada suaminya.

Nayla pun mengingatkan suaminya tentang kejadian saat dirinya menggoda suaminya setelah makan malam. Ia bahkan menunjukkan kedua payudaranya setelah itu. Hubungan panas mereka pun berlanjut di kamar yang berakhir dengan perasaan Nayla yang kurang puas pada persetubuhan mereka. Padahal saat itu dirinya sudah sangat yakin kalau dirinya bisa mendapatkan kepuasan dari suaminya. Ia juga menambahkan kalau kejadian itu terjadi sebelum dirinya menghadiri pesta pernikahan temannya di puncak.

Miftah mengangguk pertanda dirinya ingat kejadian itu. Miftah yang penasaran dengan pertanyaan dokter itu mulai bertanya lagi kepadanya.

“Memang kenapa yah dok ? Ada apa ?” Tanya Miftah.

“Maaf untuk pertanyaan ini, apa waktu itu ibu merasa terangsang atau ingin menunjukkan sisi liar ibu dihadapan suami ibu ?” Tanya dokter itu pada Nayla yang membuat pipi Nayla memerah karena malu.

“Hehe i-iya dok… Iya…” Jawab Nayla malu-malu.

“Biasanya, tanda seorang wanita kalau sedang ada di fase subur itu nafsunya suka menggebu-gebu… Kalau waktu itu ibu bernafsu lalu meminta suami ibu untuk bersetubuh… Maka berbahagialah, selamat ! Hasil tes DNA bapak dengan bayi yang ada di kandungan ibu cocok !” Ucap dokter itu yang membuat Miftah & istrinya diam membeku.

“Tuu-tunggu dulu… Apa dok ? Hasil tes DNA-nya cocok ? Jadi, bayi yang ada di rahim istri saya itu anak saya dok ?” Tanya Miftah bersemangat. Bahkan Nayla sudah menitikkan air matanya karena saking bahagianya.

“Betul, bapak gak usah khawatir lagi… Dia adalah anak bapak” jawab dokter itu yang membuat Miftah menangis bahagia.

“Alhamdulillah dok… Makasih… Makasih dok… Makasih” ucap Miftah sambil berdiri lalu memeluk dokter itu.

“Saya tidak melakukan apa-apa pak… Fakta sendiri yang sudah menjelaskannya” jawab dokter itu

Nayla yang ada di sebelahnya juga ikut berdiri. Miftah dengan bahagia langsung memeluk istrinya lalu mencium keningnya.

“Maafin mas dek… Maaf udah bikin adek tersiksa… Maafin mas yah” kata Miftah sambil menangis haru.

“Gapapa mas… Adek yang salah kok… Makasih masih mau nemenin adek disaat-saat seperti ini” jawab Nayla semakin menangis.

Dokter yang melihatnya jadi tersenyum. Ia turut berbahagia saat melihat pasangan suami istri itu. Ia pun mengambil hapenya kemudian mengetikkan sesuatu disana.

“Jadi kita bakal tinggal bareng selamanya kan mas ?” Tanya Nayla pada suaminya.

Miftah sambil tersenyum mengangguk pada istrinya. Mereka kembali berpelukan. Mereka berdua pun pamit setelah mendapatkan hasil yang mereka mau, terkhusus Nayla. Ia merasa lega karena hasil dari tes DNA-nya sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Setelah mengambil hasil dari uji tes DNA, mereka berdua pun keluar lalu menuju dokter kejiwaan untuk mengobati fetish aneh Nayla. Ya, selama beberapa minggu ke belakang, Nayla rutin mendatangi psikiater untuk mengobati kelainan seksualnya. Apalagi setelah fakta kalau janin yang ada di rahimnya merupakan hasil hubungannya dengan Miftah. Nayla jadi semakin ingin sembuh dari kelainan gerontophilia-nya. Nayla ingin berubah agar bisa menjadi ibu yang baik bagi anak kandungnya.

Di perjalanan, Miftah terus berbicara mengenai kebahagiaannya setelah mendapatkan hasil tes DNA-nya. Miftah terus mengoceh. Ia bahkan mulai berbicara mengenai bagaimana cara ia akan merawat bayinya di masa depan. Sedangkan Nayla hanya tersenyum saja. Sesekali ia memainkan hapenya. Sesekali ia tersenyum untuk merespon omongan suaminya.

Tak lama kemudian, mereka berdua pun tiba. Nayla kemudian meminta izin pada suaminya untuk masuk ke ruangan psikiater tersebut.

“Adek mau masuk dulu yah… Mungkin agak lama, mas tunggu sebentar yah di luar” Kata Nayla dengan lembut.

“Iyya dek, cepet sembuh yah… Mari, kita mulai dari awal lagi tentang kisah kehidupan pernikahan kita” kata Miftah sambil tersenyum.

“Dimulai dari nol lagi yah mas… Hihihi” Kata Nayla yang sudah dapat kembali tersenyum dengan ceria.

Setelah Nayla masuk ke ruangan untuk melakukan konsultasi. Miftah pun duduk sendirian di luar. Ia terus tersenyum. Hatinya begitu bahagia memikirkan kalau janin yang ada di rahim istrinya adalah calon anaknya.

10 menit kemudian. Ia masih sendirian di luar. Konsultasi selama satu jam yang istrinya lakukan berlangsung begitu lama. Ditengah kejenuhan yang melanda, tiba-tiba Miftah mengeluarkan hapenya karena merasa bosan. Jemarinya men-tap ikon galeri. Ia kemudian men-tap folder video. Seketika ia memutar sebuah video yang sudah ia simpan sejak lama.

Sebuah video yang menampilkan seorang akhwat bercadar yang tengah diperkosa oleh orang-orang muncul di layar hapenya. Bukan hanya sekedar akhwat bercadar, karena akhwat yang sedang ia tonton itu adalah istrinya sendiri.

Anehnya, perasaan kesal bercampur amarah yang dulu sering ia rasakan saat menonton video skandal istrinya tidak muncul lagi. Ada perasaan aneh yang ia rasakan sekarang saat menonton video istrinya diperkosa. Perasaan aneh yang sulit ia jelaskan. Satu hal yang pasti saat dirinya menonton video istrinya diperkosa, penisnya berdiri. Ia jadi terangsang saat melihat istrinya disetubuhi orang lain.

SATU TAHUN KEMUDIAN

Pagi hari pada pukul sepuluh tepat. Di sebuah hotel mewah berbintang empat. Terdapat seorang akhwat yang masih tertidur dalam keadaan telanjang bulat. Tubuh polosnya terlihat. Dari ujung rambutnya di paling atas sampai ujung kuku jemarinya di paling bawah tak ada satupun lekuk tubuhnya yang terlewat. Akhwat itu benar-benar telanjang bulat. Ia pun mulai terbangun sambil mengulat.

“Mmmmppphhh !” desah akhwat cantik itu.

“Loh, udah bangun yah sayang ?” Kata seorang pria yang sedang mengenakan dasinya.

“Eh, udah jam berapa sekarang mas ?” Tanya akhwat itu yang langsung duduk sambil mengucek-ngucek matanya.

“Udah jam sepuluh loh… Capek banget yah rasanya ? Maaf udah maksa kamu buat begadang semalaman” Kata pria itu yang membuat akhwat itu tersipu malu.

“Hihihi gapapa mas… Lagian itu udah jadi tugas aku kok” Katanya.

Selimut yang sedari tadi menutupi dadanya tiba-tiba turun sendiri memunculkan kedua payudaranya yang bulat sempurna. Pria itu langsung melotot. Meski semalaman ia sudah menyeruputnya sampai ngecrot. Nafsunya kembali bangkit yang membuatnya jadi ingin kembali mengentot.

“Dasar, indah banget sih tubuhmu… Saya jadi nafsu pengen genjot kamu lagi deh” kata pria itu yang membuat akhwat itu tersipu malu.

“Dasar, mesum ! Gak bosen apa mas ngelemesin aku terus” kata akhwat itu yang membuat pria paruh baya itu datang mendekat.

“Mana bisa saya bosen, sayang… Kamu itu ibarat narkoba, saya udah dibikin candu sama keindahan lekukmu” katanya sambil mencium bibirnya lalu meremas dadanya dengan kuat.

“Mmppphhh maasss” Desahnya yang membuat pria itu tersenyum puas.

“Sayang sekali, saya ada acara setelah ini… Itu amplopnya ada di laci yah sayang… Saya juga menambahkan tip karena saya puas sekali dengan servismu semalam” kata pria itu tersenyum.

“Maaci mas… Hihihihi… Jangan bosen-bosen buat booking aku yah, mas” Pinta akhwat cantik itu.

“Gak akan sayang… Tapi saya cemburu loh tiap kali ada pria lain yang lagi membooking kamu” kata pria itu yang membuat akhwat itu tersipu.

“Makanya buruan isi slot aku… Jangan sampai ada laki-laki lain yang duluan booking aku” katanya yang membuat pria itu tersenyum gemas.

“Dasar, dah yah… Sampai jumpa lagi, Put” kata pria itu yang langsung pergi meninggalkan akhwat cantik itu sendirian.

“Dah juga mas… Hah, akhirnya bisa istirahat juga… Ngantuk banget deh rasanya…. Masa dari jam delapan malem baru bisa diizinin tidur pas udah jam enam pagi sih… Berapa jam coba aku dipaksa buat ngelayanin dia… Tapi gapapa lah… Udah jadi resiko pekerjaan juga, hihihih” tawa Putri.

Ia yang masih telanjang bulat segera membuka hapenya. Ia kemudian memasuki sebuah forum dimana dirinya berjualan disana. Ia memasuki thread-nya. Ia lalu mengambil foto selfie untuk dibagikan kepada para penggemarnya.

putri

Baru aja selesai ngelayanin pelanggan, yuk buruan isi slot aku. Mulai jam tiga sore nanti, kalian bisa mulai booking aku loh.

Putri tersenyum saat menulis status itu setelah memposting foto telanjangnya. Fotonya yang cuma menampilkan tubuh telanjangnya tanpa menunjukkan wajah aslinya membuat para pria yang melihatnya semakin bernafsu untuk melihat bagaimana rupa dari wajah aslinya. Apalagi selama ini, dirinya kerap memposting fotonya yang sedang mengenakan cadar. Meski di bagian matanya ia tutupi dengan garis hitam. Banyak pria yang jadi tergoda untuk membokingnya semalaman.

“Hihihi aku jadi gendutan deh… Untungnya masih banyak orang yang suka” Lirih Putri saat memperhatikan foto bugilnya sendiri.

Ya, tubuh Putri jadi lebih berisi. Susunya juga makin besar yang membuat orang-orang jadi gemas ingin meremas dadanya kuat-kuat. Ia bahkan mewarnai rambutnya. Ia sudah benar-benar berubah. Tidak ada lagi status akhwat yang tertinggal padanya selain ciri khas berpakaiannya yang masih menggunakan cadar serta gamis longgar.

Sesuai dugaan, banyak sekali akun yang mengomentari foto telanjangnya. Putri pun tersenyum melihat berbagai komentar mesum yang ditujukan padanya. Ia pun bermasturbasi sambil membaca setiap komentar yang tertulis di thread-nya.

“Dasar kalian mesum ih… Mmpphhh… Masa ada yang pengen genjot aku seharian… Emang kuat ? Mmpphhhhh” desahnya saat membaca komentar sambil menggesek-gesek bibir vaginanya.

“Ini lagi, ada orang yang ngaku udah crot tujuh kali sambil ngeliatin foto aku… Masa sih beneran ? Apa gak lemes tuh badan ? Hihihihi” tawa Putri.

Ia kemudian membuka satu demi satu pesan yang ditujukan padanya. Dari sekian pesan, ada satu pesan yang menonjol yang membuatnya jadi ingin membukanya. Yakni pesan dari sebuah akun bernama @kill_bill yang sering melakukan kontak PM dengannya. Putri membukanya. Ia jadi penasaran dengan pesan apa yang dikirimkan olehnya.

“Seperti biasa, tubuhmu selalu menarik perhatian saya, sayang”

“Hihihihi bisa aja sih mas, ngomong-ngomong kapan nih mau isi slot aku ? Dari dulu beraninya cuma chattan mesum mulu”

“Wkwkwkwk saya bukan orang kaya yang bisa langsung membookingmu pas ada waktu kosong, sayang… Ini aja dari kemarin lagi ngumpulin uang… Biar kapan-kapan, saya bisa menikmati tubuhmu walau cuma buat satu kali crot aja””

“Hihihi duh jadi terharu deh… Sampai segitunya demi bisa main sama aku… Aku tunggu yah mas… Lama-lama jadi penasaran deh, mas sanggup memuasi aku apa enggak yah… Hihihihi”

“Ya pasti bisa dong… Tapi gak tau kalau kontol saya lemes duluan gara-gara keindahan tubuhmu, sayang… Duh pasti aslinya dek @putrilagilagi punya wajah yang cantik banget nih… Saya pasti jadi gugup deh kalau ketemu”

“Hihihih aku gak secantik itu kok mas… Menang body aja”

“Ah saya gak percaya deh… wajahnya @putrilagilagi pasti cantik juga… Duh kalau ketemu jadi gak nahan pengen ngecrotin wajahnya deh”

“Hihihihi kalau muka aku dikotorin… Nanti aku merem terus dong… Jadi susah ngeliatnya tau !”

“Ya nanti kan bakal saya bersihin, walau nanti saya kotorin lagi pake pejuh saya yang masih anget wkwkkwkw”

“Dasar ih, mesum !”

“Wkwkwkwk… Oh yah, hmm andai nanti kita ketemu secara gak sengaja… Dek @putrilagilagi mau gak ngentot gratis sama saya ? Dek @putrilagilagi penasaran sama kontol saya kan ?” Balas akun @kill_bill sambil mengiriman foto penisnya yang lumayan besar.

“Ihhhh gede banget mas… Mana item lagi”

“Wkwkwkwk belum ada pria yang ngebooking @putrilagilagi yang punya kontol segede dan seitem itu kan ?”

“Belum ada mas ! Aku kaget banget pas ngeliatnya”

“Wkwkwkkw makanya nanti kalau kita ketemu secara gak sengaja di jalan… Dek Putri mau yah main sama saya”

“Hihihihi boleh deh… Itung-itung buat ngilangin rasa penasaran juga… Hihihihi” tawa Putri sambil membalas pesan itu.

“Bener yah ? Janji ?”

“Janji hihihihi”

Tanpa sempat membaca pesan lagi dari akun @kill_bill, Putri langsung bangkit dari ranjang tidurnya untuk mandi, bersiap-siap untuk check out dari hotel mewah ini.

Setelah mandi dan berpakaian rapih. Akhwat cantik yang sudah memutuskan jalan hidupnya sebagai seorang pelacur itu pun bersiap-siap pulang menuju apartemen mewahnya. Sungguh penampilan yang jauh berbeda dibangdingkan sebelumnya. Kalau tadi ia bertelanjang bulat memamerkan keindahan lekuk tubuhnya. Sekarang, nyaris tidak ada kulit tubuhnya yang terlihat kecuali kedua bola matanya serta sebagian kening wajahnya. Seluruh tubuhnya dibalut dengan gamis longgar berwarna merah muda. Perpaduannya dengan hijab berwarna hitam benar-benar sempurna. Orang-orang mengira mungkin ia menginap disini karena dirinya berasal dari luar kota untuk melakukan perfotoan di ibu kota. Karena tidak memiliki tempat tinggal, akhirnya ia memutuskan untuk bermalam di hotel mewah. Tidak ada yang menduga kalau semalam dirinya baru saja melayani seorang pria. Seorang pria yang merupakan CEO perusahaan besar yang berani membayar mahal untuk mencicipinya semalaman.

“Akhirnya bisa pulang juga” lirih Putri setelah keluar dari hotel tempat dirinya bermalam.

Ia kemudian membuka hapenya untuk memesan taxi online menuju apartemen mewahnya. Setelah cukup lama ia menunggu, sebuah mobil pun berhenti tepat didepannya. Ia masuk kesana. Namun, sesuatu yang mengejutkan terjadi yang membuat Putri pun langsung menoleh ke arah sopir misterius itu.

“loh, mbak @putrilagilagi yah ?” ujar sopir taxi online itu yang membuat Putri reflek membuka matanya lebar-lebar.

“Iyya kan ? Bener kan ? Wkwkwkwk gak nyangka bisa ketemu kita” kata sopir itu tersenyum.

“Mas siapa yah ?” Tanya Putri penasaran. Ia memperhatikan tubuhnya sejenak. Sopir itu terlihat kekar dengan kulitnya yang berwarna sangat hitam. Rambutnya pun botak depan. Wajahnya terlihat di usia lima puluh tahunan. Pikiran Putri kosong. Ia benar-benar tidak tahu siapa lagi-laki yang baru menyapanya menggunakan nama akun di forumitu.com.

“Wkwkwk kaget yah ? Ini saya @kill_bill” jawabnya yang membuat Putri terkejut.

“Eeehhh… Beneran ?” tanya Putri tak percaya.

“Wkwkwk padahal baru aja tadi kita chattan ? Iya kan ?” tanya sopir kekar itu sambil melajukan mobilnya.

“Hehe i-iya mas” jawab Putri yang masih tidak menyangka.

“Tuh kan apa kata saya, dek Putri cantik banget loh… Pake cadar aja udah cantik, apalagi telanjang” Katanya dengan blak-blakan yang membuat wajah Putri memerah.

“Hehe… Makasih” Jawab Putri malu-malu yang membuat sopir itu terkejut.

“Loh gak nyangka… Saya kira sifat asli dek Putri liar… Ternyata malah malu-malu yah ? Bikin saya makin gemes malah” kata sopir itu yang membuat Putri tersipu.

“Hihihi iya mas… Aku aslinya gak seliar itu kok… Aku cenderung pemalu” ucap Putri mengaku.

“Waaahhh lebih cocok pemalu malah dek… Tau gak dek… Sejak pertama kali dek Putri bikin thread… Saya udah jadi fans nomor satu loh… Inget gak sama foto ini, foto pas dek Putri make asesoris ini di sekujur tubuhmu” kata sopir taxi itu sambil menunjukkan sebuah foto yang telah ia simpan saat diri mereka berada di perempatan lampu merah.

putri

“Oh yang ini… Foto ini masih baru kan mas ?” Tanya Putri mengingatnya.

“Iya dek… Sekitar semingguan lah yah… Saya nafsu banget sama fotomu yang ini… Hampir tiap hari saya onani pake foto ini… Bahkan kemarin saya sampai 3x ngecrot sambil ngeliat foto ini” ujar sopir itu blak-blakan yang membuat Putri tercengang. Wajahnya memerah. Ia tak menduga ada orang yang begitu bersemangat beronani sambil menggunakan fotonya.

“Eh masa sih ?”

“Wkwkwkw dek Putri itu idola saya banget tau… Setiap foto yang mbak kasih di thread…. Pasti selalu saya jadikan bahan untuk onani… Saya suka banget sama rambutmu yang sebahu apalagi sekarang lagi dimerah-merahin kan ?” Ucap sopir itu mengaku. “Oh yah inget sama foto ini gak ? Pas dek Putri pamer toket di thread ?” Kata Sopir itu menunjukkan sebuah foto lagi.

putri

“Ehhhh” kata Putri lagi-lagi tersipu.

“Gilaaakkk… Gede banget susumu dek… Wkwkwkkw… Saya langsung onani pas dek Putri upload foto ini… Padahal waktu itu saya lagi di mobil loh sambil nunggu pelanggan… Tau dek Putri update thread… Saya langsung onani sampe keluar banyak sekali !” ujar sopir mesum itu yang membuat Putri bingung harus bereaksi bagaimana.

putri abis mandi

Terus foto ini, pas dek Putri abis mandi… Fotonya dah lama sih… Rambutmu juga masih item… Wah gila seger banget… Saya langsung ngebayangin kalau saya ada di belakang dek Putri terus langsung nyelipin kontol saya buat maen gaya anjing kawin !” kata sopir itu yang kian bernafsu.

Putri yang duduk disebelahnya terkejut. Ia tak menduga bisa bertemu fans nomor satunya di pertemuan yang ‘tidak disengaja’ ini. Bahkan fansnya itu selalu menyimpan foto-foto menggairahkannya dan selalu digunakan untuk melampiaskan hasrat seksualnya.

Deg !

Gak sengaja ?

Tiba-tiba mata Putri membuka lebar. Ia teringat akan sebuah janji yang pernah ia buat di kolom PMnya.

Mobil pun kembali berjalan saat lampu sudah berubah menjadi warna hijau. Dalam perjalanan, pemilik akun @kill_bill itu pun mengungkit pesan yang tadi pagi ia kirimkan.

“Eh iya dek… Soal PM kita pagi tadi… Beneran ? Saya boleh ?” tanya sopir itu sambil mengusapi penisnya dari luar celananya. Putri yang duduk disebelah langsung menoleh untuk menatap usapan tangan sopir taxi itu. Putri menenggak ludah. Penis itu sudah membesar bersiap untuk menumpahkan isi di dalamnya.

“Masih inget aja sih… Kirain udah lupa” Kata Putri yang agak menyesali janjinya tadi.

“Wkwkwkkw mana bisa, sayang… Apalagi ini soal masalah ranjang wkwkkw… Gimana ? apa saya boleh ?” Tanya sopir itu malu-malu.

“Huft, padahal niatnya pengen langsung tidur sehabis ini… Tapi berhubung udah janji, aku ngebolehin mas asal satu kali crot aja yah” kata Putri yang membuat sopir itu bersemangat.

“Beneran ? Gapapa kok dek… Gapapa… Saya udah seneng banget malahan… Akhirnya bisa ngentot bareng dek Putri nih… Duh jadi gak sabar saya” kata Sopir taxi mesum itu yang membuat Putri geleng-geleng kepala sambil tersenyum. “Oh yah, mau main dimana dek ?” Tanya sopir itu bersemangat.

“Langsung ke apartemen aku aja mas… Kita main disana… Tapi janji setelah mas keluar sekali, langsung udahan yah !” ujar Putri.

“Iya, saya janji kok dek… Duh senangnya” kata sopir itu tersenyum.

Putri juga ikut tersenyum. Sopir taxi yang begitu bersemangat itu pun beberapa kali melirik ke samping untuk melihat penampilan cantik Putri saat ini. Ia masih tak menyangka kalau sebentar lagi dirinya akan diberi kesempatan untuk menikmati akhwat yang menggairahkan ini.

DISAAT YANG SAMA

Seorang pria berulang kali menjepret-jepretkan kameranya untuk mengabadikan sebuah keluarga yang berfoto di studio fotonya. Pria itu tersenyum, senyum ramah yang keluarga itu keluarkan membuat dirinya ikut tersenyum. Setelah berfoto, keluarga itu pun pergi meninggalkan pria itu seorang diri.

“Keluarga yah ? Melihat mereka, kok rasanya jadi pengen cepet-cepet berkeluarga aja… Hah !” desahnya sambil mengedit foto yang baru saja dijepretnya di depan komputernya.

Pria itu iri. Pria itu ingin menikmati momen-momen bersama sang istri beserta anak-anak yang sudah dianugerahkan untuk mereka suatu saat nanti. Ia ingin merasakannya. Satu tahun lebih tiga bulan ia sendirian setelah nyaris menikah. Ia merasa sudah cukup lama dirinya sendirian. Ia ingin mencari pacar yang bisa ia ajak nikah demi membuang status jomblonya yang sudah lama melekat padanya.

“Sial ! Jadi keinget lagi kan ! Ngomong-ngomong apa kabar yah mereka ? Jadi kangen” Kata Andri pada kedua akhwat bercadar yang dulu sering menjadi model fotonya.

“Terutama kamu, Nay… Dimana kamu sekarang ? Kamu baik-baik aja kan ?” Lirih Andri yang merindukannya.

Ia juga kehilangan kontak dengan Putri. Instagram Putri juga sudah tidak aktif lagi. Meski instagramnya masih ada, sudah tidak ada foto yang diupdatenya selama satu tahun lebih.

Saat sedang asyik-asyik merenung, tiba-tiba muncul dua orang anak yang satu berusia sekitar 3 tahunan sedangkan yang satunya berusia sekitar 5 tahunan. Mereka berdua tiba-tiba masuk ke studio fotonya menimbulkan keramaian yang cukup menganggunya. Andri sampai terkejut, apalagi dirinya yang terbiasa bekerja dengan suasana tenang tiba-tiba dihadirkan dengan keramaian yang berasal dari suara bocah-bocah itu.

Namun, Andri yang baru saja berdiri untuk mengusir bocah-bocah itu, tiba-tiba dikejutkan oleh seorang wanita yang muncul belakangan. Wanita itu tampak mungil. Tapi wanita itu memunculkan aura kedewasaan yang membuat Andri terpana. Ya, wanita itu memunculkan aura keibuan dengan menenangkan kedua bocah itu dengan lembut.

“Hayoo jangan main-main… Tuh nanti dimarahin sama omnya loh” kata wanita mungil tersebut.

“Eh gapapa kok… Gapapa” Ucap Andri. Seketika wanita itu tersenyum menatapnya. Jantung Andri langsung berdebar kencang. Ia terkejut dengan perasaannya yang tiba-tiba tidak karuan.

“Maafin anak-anak saya yah mas” kata wanita itu yang membuat Andri agak sedikit kecewa.

Yah udah nikah yah ?

“Eh gapapa kok… Gapapa… Namanya juga anak-anak hehe” jawab Andri yang justru membuat wanita itu jadi semakin tersenyum.

“Bisa tolong foto kami bertiga gak ? Kebetulan, hari ini merupakan hari ulang tahun anak bungsu saya… Jadi saya mau membuat kenang-kenangan berupa foto untuk kami bertiga” kata wanita cantik itu tersenyum.

“Oh bisa-bisa… Silahkan masuk aja ke studionya… Biar saya yang foto” kata Andri sambil mempersilahkan wanita mungil itu.

“Nak sini… Ayok foto-foto” panggil wanita itu dengan lembut.

“Iyya bu… Hihihih” tawa kedua anak-anak itu sambil berlarian.

Andri yang melihatnya jadi tersenyum. Entah kenapa ia tersentuh oleh kepolosan anak-anak itu.

Andri pun mengarahkan wanita dan kedua anak-anak itu untuk berpose. Berulang kali jemarinya menjepret kamera. Sesekali ia tersenyum saat memperhatikan wajah cantik ibu beranak dua itu. Bahkan sesekali ia sengaja untuk memfoto wajah cantiknya saja tanpa diserta kedua anak-anaknya.

“Yak, sudah mbak, eh bu” kata Andri yang kebingungan harus memanggilnya bagaimana.

“Hihihih panggil mbak aja juga gapapa kok mas… Biar awet muda… Eh lagian juga masih muda sih hihihihi” Canda wanita mungil itu yang membuat Andri tersenyum.

“Hehe iya mbak… Hmm emang mbaknya sekarang umur berapa yah ?” Tanya Andri penasaran.

“Saya 28 tahun mas… Kalau masnya ?” tanya wanita mungil itu dengan sopan.

“Oh, saya masih 23 tahun mbak… Jadi bener dong yah manggil mbak aja” kata Andri yang membuat wanita itu tertawa.

“Hihihihi iyya mas… Iya” kata wanita itu tersenyum.

Kebetulan saat itu, kedua anak-anak itu tiba-tiba mendekat seolah mengajak main Andri. Kedua tangan Andri ditarik-tarik, memintanya untuk berlari bersamanya.

“Ehhh tangan omnya jangan ditarik-tarik dong dek… Omnya kan mau ngedit foto kita” kata wanita mungil itu.

“Ihhh tapi kan bu… Dede kan mau main kejar-kejaran sama om” kata si bungsu.

“Iya, kayaknya seru tau… Omnya keliatan baik” kata si sulung.

“Gapapa kok bu… Mumpung saya lagi luang juga… Ayo dek, om kejar yah… Jangan sampai ketangkep” Kata Andri sambil tersenyum.

“Iyya om… Hihihihi”

Andri pun berpura-pura berlari dimana kedua anak-anak itu berusaha menghindari Andri. Wanita mungil itu tersenyum melihat kedua anaknya berbahagia saat bermain-main dengan pria baik seperti Andri. Cukup lama Andri berpura-pura berlari sampai dirinya benar-benar menangkap kedua bocah lucu itu.

“Yak ketangkep… Om menang” kata Andri tersenyum.

“Yahhh padahal tadi hampir aja gak ketangkep… Makasih yah om udah main sama kita” kata si bungsu.

“Iya sama-sama dek” jawab Andri sambil mengelusi kepala si bungsu.

Sang ibu pun tersenyum. Andri meliriknya sekilas yang membuat jantungnya semakin berdebar kencang. Saat kembali ke meja kerjanya untuk melanjutkan pengeditan foto. Andri tiba-tiba kepikiran. Hari ini kan hari ulang tahun anak bungsu dari wanita cantik itu, tapi kenapa kok suaminya gak keliatan ?

“Oh yah mbak maaf… Saya mau nanya boleh” tanya Andri pada wanita cantik itu.

“Iya, kenapa yah mas ?”

“Anu, ayahnya kemana yah ? Kok gak diajak foto bareng, hehe”

Sambil tersenyum wanita cantik itu membuka bibirnya. “Si Ayah udah gak ada mas”

Sontak Andri terkejut hingga buru-buru meminta maaf.

“Aduh maaf mbak… Saya gak tau… Maaf” kata Andri merasa tidak enak.

“Gapapa kok mas… Udah lama juga… Ngomong-ngomong terima kasih yah tadi udah mau main sama anak-anak saya… Jujur, hal itu mengingatkan saya sewaktu suami saya masih ada” kata wanita mungil itu sambil memperhatikan kedua anaknya yang masih bermain.

Andri terdiam. Ia pun memperhatikan mata ibu beranak dua itu yang tiba-tiba berkaca-kaca.

“Jujur, sejak mendiang suami saya pergi… Saya sempat kesulitan… Anak-anak selalu neriakin ayahnya karena ingin bermain bersamanya… Meski hampir dua tahun berlalu, saya masih belum bisa melupakan momen itu… Makanya saya bahagia banget pas ngeliat anak-anak main bareng sama mas” kata wanita itu yang akhirnya tak kuasa membendung air matanya.

Andri tidak tega. Ia pun berpindah dari kursinya untuk duduk di sebelah wanita mungil itu. Ia memberikan tisu. Wanita yang teringat akan mendiang suaminya itu tiba-tiba meminjam bahu Andri untuk menangisi kenangan yang sulit untuk ia ulang.

“Udah gapapa mbak… Namanya cobaan pasti untuk memperkuat dirimu mbak… Mbak hebat bisa ngerawat dua anak sendirian… Mbak yang sabar yah… Disetiap kesulitan akan ada kemudahan… Mbak yang kuat yah” kata Andri berusaha menghiburnya.

“Iyya mas… Maaf kalau saya tiba-tiba menangis gini… Jujur, saya gak punya seseorang untuk menceritakan keluh kesah saya… Makasih mas mau mendengarkan cerita saya” kata wanita itu yang masih terus menangis.

“Iyya mbak gapapa… Silahkan kalau mau cerita lagi… Keluarin semuanya… Saya siap kok untuk mendengarkan semua kisah-kisahmu” kata Andri tersenyum. “Ah, saya boleh ?” Lanjut Andri yang ingin memeluknya.

Wanita itu mengangguk. Wanita itu pun curhat mengenai kesulitan hidupnnya sebagai single parent. Andri pun memeluk punggungnya, ia juga mengusap-ngusap punggungnya hingga wanita cantik itu merasa tenang.

Kedua anak yang tadi lagi asyik bermain pun tiba-tiba menghampiri. Kedua anak itu jadi ikut sedih melihat ibunya kembali menangis.

“Bu, kok nangis lagi sih bu… Dedek kan udah gak nginget ayah lagi” kata si bungsu ikut sedih.

“Iya bu, aku juga udah gak manggil-manggil ayah lagi kok bu… Jangan nangis lagi dong bu” kata si sulung yang membuat Andri ikut tersenyum haru.

“Maaf yah nak… Maaf… Maafin ibu… Ibu janji gak akan nangis lagi kok” kata wanita itu sambil memaksa senyum. Andri pun melepaskan pelukannya. Ibu beranak dua itu lekas memeluk kedua anaknya lalu mengecupi kepalanya untuk menunjukkan rasa cintanya.

Entah kenapa Andri ikut terharu melihat pemandangan itu. Ia bahkan sampai menyeka air matanya melihat keindahan cinta seorang ibu untuk kedua anaknya.

Andri pun kembali ke kursinya untuk melanjutkan pekerjaannya. Setelah selesai, ia memberikan foto itu kepada wanita mungil itu.

“Makasih yah mas, berapa ?” tanya wanita mungil itu.

“Gak usah mbak, untuk mbak saya kasih gratis” kata Andri tersenyum.

“Eh jangan gitu dong mas… Saya jadi gak enak” kata wanita mungil itu.

“Udah gapapa… Itung-itung kado hadiah saya buat dedek bungsu ini, siapa namanya ?” tanya Andri.

“Aku Aboy, om” jawab si bungsu.

“Kalau kamu ?” tanya Andri pada si sulung.

“Aku Cena, om” jawab si sulung.

“Anak pinter… Tolong jaga ibu kamu yah… Jangan bikin dia sedih… Jaga baik-baik yah” kata Andri yang membuat ibu mungil itu tersenyum.

“Iya om baik” kata kedua bocah lucu itu.

“Permisi mas, saya pulang dulu yah… Makasih untuk tadi” kata wanita mungil itu tersenyum manis.

“Iyya mbak… Sama-sama” jawab Andri tersenyum.

Sebelum ibu dan kedua anaknya itu keluar dari studio foto, Andri yang sudah kepikiran sejak tadi tiba-tiba memanggil ibu cantik itu.

“Mbak maaf” Panggil Andri yang membuat wanita itu menoleh. Tatapan sendu yang wanita itu keluarkan semakin menjatuhkan hati Andri. Ya, Andri jatuh cinta. Bukan hanya karena kecantikannya yang luar biasa. Bukan juga karena hanya nafsu semata. Melainkan nalurinya sebagai seorang ayah yang ingin merawat dirinya juga kedua anaknya.

“Maaf, nama mbak siapa yah ?” Tanya Andri buru-buru mendekat.

“Eh, saya… Nisa, nama saya Nisa mas” ucap Nisa sambil tersenyum.

“Anu maaf… Boleh minta nomor hapenya ?” tanya Andri lagi. Nisa pun tersenyum manis, Nisa dengan ramah membagikan nomor hapenya. Andri dengan senang hati pun mencatatnya. Setelah mendapatkan apa yang ia mau, ia berterima kasih karena sudah memberikan nomor hapenya itu.

“Terima kasih yah mbak… Maaf udah ganggu waktunya… Hati-hati yah dijalan” ucap Andri perhatian.

“Iyya mas… Makasih… Ayo dadah sama omnya” kata Nisa sambil menggandeng kedua anaknya.

“Dadaaahhh oomm” kata kedua anak lucu itu.

Andri pun melambaikan tangan kepada kedua anak itu. Nisa dan kedua anaknya pun pergi. Diam-diam Andri mengamati dari balik kaca studionya. Andri melihat Nisa dan kedua anaknya masuk ke dalam mobil. Andri tersenyum, ia kembali melambaikan tangan kepada Nisa saat mobil yang mereka naiki mulai berjalan pergi.

Andri kembali duduk di kursinya. Sambil mengingat momen tadi, ia tersenyum membayangkan wajah cantik Nisa.

“Kenapa jantungku masih dag dig dug yah ? Rasanya, aku udah jatuh cinta… Haruskah aku menikahinya ?” tanya Andri tersenyum.

Andri pun membuka folder berisi foto yang baru saja dicetaknya. Ia tersenyum melihat Nisa dan kedua anaknya berpose di foto itu. Andri pun menjatuhkan sikunya di meja lalu menyangga pipinya yang ia taruh di telapak tangannya.

“Janda, masih muda lagi, hah… Kamu ini benar-benar sesuatu yah… Kayaknya, aku harus serius untuk PDKT dengannya” Lirihnya sambil menatap dua foto yang terpampang dilayar monitornya.

PADA SAAT YANG SAMA DI TEMPAT YANG BERBEDA

Tidak ada yang lebih menyegarkan selain udara segar yang berada di kampung halaman. Seorang pria tua kekar yang sudah merasa cukup untuk bekerja di ibukota akhirnya dapat pulang untuk merasakan nuansa di kampung halamannya lagi. Ia pun berjalan keluar dari rumahnya untuk menuju tempat kerjanya. Satu tahun lebih ia tinggal di kampung halamannya lagi, berulang kali dirinya bergonta-ganti pekerjaan demi menyambung kehidupannya.

Ya, ia kini bekerja serabutan. Selama ada pekerjaan yang bisa membuatnya menghasilkan uang, ia pasti terima. Termasuk juga pekerjaan yang akan ia lakukan saat ini. Yakni sebagai kuli bangunan, pekerjaan yang sangat cocok dengan tubuh kekarnya.

“Hari pertama bekerja, semoga dipermudah… Semoga dipertemukan dengan rekan kerja yang gak gampang membuat masalah” Ucap pak Beni dalam perjalanannya menuju tempat kerja.

“Semoga juga, gak dipertemukan sama wanita penggoda” Ujarnya penuh harap.

Jujur, ia agak trauma saat mengingat pengalamannya di ibu kota dulu. Ia merasa kecewa pada diri sendiri. Ia tidak mau menyakiti hati seorang wanita lagi. Apalagi wanita yang sempat ia cicipi dulu adalah seorang akhwat. Ia tidak mau merusak mereka. Cukup lah masa lalu yang jadi pembelajaran. Ia tidak ingin mengulanginya lagi. Ia tidak mau nafsunya membuatnya menyakiti hati seorang wanita lagi.

“Ngomong-ngomong apa kabar mereka yah ?” Lirihnya saat teringat dua akhwat cantik itu.

Meski ia sempat move on dari mereka berdua. Kenangan indah yang pernah ia buat bersama mereka membuatnya jadi kepikiran, bagaimana nasib mereka berdua saat ini.

“Sudahlah jangan dipikirin lagi… Mereka pasti baik-baik aja… Ada tuhan yang menjaga” kata Pak Beni sambil memberi tanda cross di dadanya.

“Eh pak Beni, kita bertemu lagi sekarang” kata seorang pria yang tiba-tiba mendekat.

“Eh pak Warno… Hahaha… Kerja nguli juga yah ?” Tanya pak Beni kepada teman kerjanya yang juga bernasib sama dengannya. Yakni sebagai pekerja serabutan.

“Iya lah, mumpung ada yang mau mempekerjakan kita, kenapa mesti saya tolak” kata pak Warno tersenyum.

“Hahaha betul itu… Apalagi jaman nyari duit lagi susah… Selama ada rejeki ya terima aja, iya gak ?” Tanya pak Beni pada pria yang juga memiliki tubuh kekar itu.

“Eh tau gak pak, tapi denger-denger… Anak dari pemilik rumah yang akan kita renovasi nanti berasal dari ibu kota loh” kata pak Warno yang membuat pak Beni tertarik.

“Wah masa sih ? Cantik dong ?” Tanya pak Beni penasaran.

“Iya lah, denger-denger orangnya cantik banget, posturnya juga tinggi, berhijab lagi… Pokoknya pas liat nanti, kayak lagi ngeliat model gitu deh” kata pak Warno yang membuat pak Beni tersenyum riang.

“Wah beneran ? Mantep dong ? Jadi semakin semangat buat kerja, hahaha” tawa pak Beni bahagia.

“Tapi, ada tapinya, pak” kata pak Warno mengejutkan pak Beni.

“Eh ada tapinya ? Maksudnya ?” tanya pak Beni heran.

Pak Warno melihat-lihat ke sekitar. Setelah yakin kalau keadaan aman, ia mendekatkan bibirnya ke telinga rekan kerjanya itu.

“Meski tampilannya alim, tapi denger-denger suka pamer badan loh” bisik pak Warno yang mengejutkan pak Beni.

“Hah ? Maksudnya ?” Tanya pak Beni gagal paham.

“Saya juga gak tau, pak… Ini juga baru rumor… Tapi ada beberapa orang yang pernah liat kalau cewek ini suka pake baju tembus pandang… Pernah juga pake baju yang ketat banget sampe badannya kecetak gitu… Malahan ada yang pernah bilang kalau cewek ini suka pamerin kulit mulusnya di ruangan terbuka” kata pak Warno yang membuat pak Beni merinding.

“Eh masa sih ? Berhijab kan ? Gak mungkin lah hahahhaa” tawa pak Beni tak percaya.

“Iya juga sih… Saya juga awalnya gak percaya… Moga aja itu cuma rumor yang berawal dari fantasi orang-orang aja… Hahaha… Tapi kalau bener, bisa gawat sih… Pulang kerja bakal lemes terus, bukan karena abis nguli tapi karena habis coli hahahha” tawa pak Warno yang membuat pak Beni ikutan tertawa.

“Dasar mesum… Hahhahha”

Pak Beni dan pak Warno pun kembali melanjutkan perjalanannya. Kadang mereka masih berbincang. Kadang mereka juga bercanda agar waktu perjalanan yang mereka lalui dengan berjalan kaki bisa berlalu cepat.

Diam-diam pak Beni yang mendengar info dari pak Warno jadi was-was. Ia kepikiran. Perasaannya jadi tidak enak setelah mendengar adanya wanita yang tinggal di tempat kerjanya.

Bisa gawat nih kalau beneran ! Semoga info itu memang salah… Gak mau lagi deh digoda oleh seorang akhwat !

Batin pak Beni penuh harap.

BEBERAPA JAM KEMUDIAN

Waktu semakin siang, matahari kian tinggi memanaskan para pekerja yang sibuk mengaduk-ngaduk semen di ruangan terbuka. Beberapa dari mereka memilih untuk bertelanjang dada demi meminimalisir rasa panas yang ada. Tubuh-tubuh kekar mereka terlihat. Namun yang paling menonjol adalah tubuh pak Beni, tubuhnya paling kekar, tubuhnya juga paling hitam yang membuatnya terlihat paling sangar diantara semua pekerja.

“Paaakk”

Saat sedang bekerja dengan giat, tiba-tiba ia mendengar adanya suara lembut yang memanggil dirinya. Ia lekas menoleh, tepat setelah itu mata mereka bertemu. Jantung pak Beni bergetar saat melihat paras cantiknya. Terlihat seorang akhwat yang masih muda sedang berjalan ke arahnya sambil membawa nampan berisi gelas-gelas minuman.

“Ehh iya mbak” kata pak Beni merespon.

Waahh mantep banget nih akhwat… Ini kah akhwat yang tadi kami bicarakan ? Bener apa kata pak Warno, bodynya bagus banget… Tinggi, ramping, mana mukanya juga cantik lagi ! Tapi baju yang dipake perasaan baisa aja deh, gak aneh-aneh kayak yang pak Warno ucapin tadi… Dasar, pasti info aneh tadi berasal dari pikiran mesum orang-orang !

Batin pak Beni merasa lega. Ia lega karena akhwat cantik yang saat ini mengenakan kemeja putih itu terlihat normal. Tidak aneh-aneh seperti yang pak Warno ucapkan.

“Ini minuman-minumannya buat bapak… Eh bapak-bapak yang lainnya mana yah ?” tanya akhwat cantik itu sambil menunduk untuk meletakkan nampan berisi minuman-minuman yang ia bawa.

“Ada kok mbak di belakang, bentar yah saya panggilkan… Eh pak sini, istirahat dulu… Ada minuman buat kalian loh !” kata pak Beni memanggil sambil menoleh ke belakang.

“Udah saya panggilkan mbak, nanti palingan juga kesin…..” Saat pak Beni menoleh ke arah akhwat cantik itu lagi. Ia terkejut saat melihat adanya sesuatu yang besar menggantung dibalik kemeja yang akhwat itu kenakan. Pak Beni sampai berhenti berbicara. Ia bahkan tak sanggup menyelesaikan kalimatnya saat matanya terfokus pada tonjolan di dadanya itu.

“Oh yah, hihihihi… Yaudah, makasih yah pak udah manggilin mereka” kata akhwat itu sambil tersenyum. Nada bicaranya yang menggoda. Dengan suara manisnya yang menggelitik telinga. Pak Beni diam membeku sambil menatap wajah akhwat cantik itu. Ya, mata pak Beni mengikuti ke mana arah wajah akhwat cantik itu berada. Ia bahkan terus menatapnya saat akhwat itu berjalan pergi menjauhi dirinya.

Pak Beni pun memegangi dadanya. Terasa jantungnya berdebar kencang. Bahkan si joni yang sudah lama tidak dijepit oleh sesuatu yang hangat dan lembap langsung mengeras saat merasakan godaan dari anak dari pemilik rumah yang sedang ia renovasi.

Saat pak Beni menunduk ke bawah, ia menemukan secarik kertas yang buru-buru ia ambil sebelum rekan kerjanya datang.

“Wah ada minuman yah” kata rekan-rekan kerjanya. Para kuli yang bekerja disini pun langsung mendekat setelah mendengar panggilan dari pak Beni. Mereka pun menikmati es teh segar ditengah panas yang semakin menusuk tulang.

“Dari siapa nih pak ? Anak pemilik rumah ini kan ? Gimana orangnya ?” tanya pak Warno penasaran.

“Biasa aja kok… Iya biasa aja” kata pak Beni yang langsung menjauh setelah mengambil gelas eh teh itu.

Ia pun sengaja menjauh dari kerumunan kuli-kuli itu. Ia diam-diam memunggungi mereka semua. Sambil menyeruput esnya, ia membuka secarik kertas yang ia temukan di atas nampan tadi.

Temui aku di kamarku… Ketuk pintu tiga kali, pasti aku akan membuka pintu untuk bapak…

Batin pak Beni saat membaca pesan itu.

“Kamar ? Dimana yah kamarnya ?” Lirih pak Beni yang tergoda.

Bayang-bayang indah dari tonjolan dada sang akhwat benar-benar membekas di pikirannya. Apalagi tiba-tiba akhwat itu berniat untuk mengundangnya ke kamarnya. Mau apa coba ? Berbagai pikiran mesum pun hadir di kepalanya. Si joni makin mengeras. Ia tak sabar untuk segera memenuhi undangan itu. Ia pun buru-buru menghabiskan es tehnya lalu meminta izin pada rekan-rekan kulinya.

“Saya mau ke kamar mandi sebentar yah, pak” Kata pak Beni kepada para kuli yang sedang mengobrol.

Ia pun berjalan masuk ke dalam rumah. Setelah dari tadi bekerja, akhirnya ia bisa berteduh sambil mencari kamar akhwat cantik tadi. Seketika ia bertemu si pemilik rumah.

“Pak maaf, kamar mandinya dimana yah ?” Tanya pak Beni berpura-pura karena takut dikira keluyuran.

“Oh itu pak, ada di sebelah kamar putri saya” jawab si pemilik rumah yang membuat pak Beni mengangguk-ngangguk.

Kebetulan pemilik rumah itu berjalan keluar tuk menemui kuli yang bekerja. Diam-diam, pak Beni mengetuk pintu kamar akhwat itu sebanyak tiga kali.

Tok… Tok… Tok…

Pak Beni deg-degan. Ia pun melihat sekitar untuk memeriksa keadaan.

Tiba-tiba pintu terbuka. Pak Beni pun buru-buru masuk lalu menutup pintu kamar akhwat cantik itu.

“Maaf, ada apa mbak kok meminta saya untuk datang ke kamar ?” tanya pak Beni sambil menutup pintu kamarnya. Saat ia berbalik untuk menatap akhwat cantik itu. Mulutnya langsung terbuka saat melihat pakaian yang dikenakan oleh akhwat berhijab itu.

“Gak ada kok pak, aku cuma pengen bertemu bapak aja… Hihihih” Ucap akhwat itu sambil tertawa.

“Ba… Bajunya mbak… Itunya keliatan” kata pak Beni gugup. Matanya dengan jelas melihat pentil susu milik akhwat itu dari balik pakaian tembus pandangnya. Tidak seperti tadi, nampaknya akhwat itu sengaja melepas dalaman yang tadi dikenakannya. Tubuhnya yang indah jadi semakin terlihat. Pak Beni yang sudah lama tidak melihat keindahan tubuh wanita langsung gugup dibuatnya.

“Hihihih, ada apa emangnya pak ? Bapak suka kan ?” tanya akhwat itu sambil menuntun tangan pak Beni ke arah dadanya.

Reflek, tangan pak Beni langsung bergerak meremasnya seperti sedang membunyikan telolet.

Teot… Teot…

“Suu… Sukaa mbaakkk” jawab Pak Beni terburu-buru.

“Hihihi syukurlah… Aku Icha pak… Kalau bapak ?” tanya Icha sambil membelai dada bidang pak Beni. Bahkan salah satu tangannya mulai turun menuju tonjolan yang ada di balik celana pria kekar itu.

“Mmpphhhh… Saya Beni mbak… Panggil aja pak Beni” desah Pak Beni sampai merinding merasakan usapan akhwat cantik itu.

“Hihihihi pak Beni yah ? Tubuh bapak bagus banget sih ? Aku jadi tergoda… Aku pelorotin yah” kata Icha sambil menurunkan celana pak Beni hingga membuat pria tua berbadan kekar itu langsung bertelanjang bulat di hadapannya.

“Aaaahhhhhh… Kenapa mbaakk… Kok tiba-tiba mbak menggoda saya sih ?” Desah pak Beni saat penisnya didekap oleh akhwat cantik itu.

“Hihihihi aku kan udah bilang pak… Badan bapak bagus banget… Aku kan jadi nafsu… Mmppphhhh” Ucap Icha sambil mengecup salah satu putingnya dikala tangan kanannya mengocok pelan penis raksasa pak Beni.

“Aaahhhh geliii… Gelii mbaakk… Aaahhhhh… Aaahhhhh” desah pak Beni keenakan.

“Hihihihi… Suka banget deh sama bapak-bapak yang badannya bagus banget kayak bapak… Aku jadi gak bisa nahan diri lagi… Slllrrpppp” Icha pun mulai menyeruput puting susu pak Beni. Tangannya dibawah juga semakin kencang saat mengocok. Pak Beni langsung blingsatan. Rasanya sangat puas saat dipuasi oleh akhwat yang terlihat masih muda ini.

“Aaahhhhh… Aaahhhh… Aahhhh nikmat sekalii mbaakk… Aahh teruss… Uuhhhh” desah pak Beni memejam.

Penisnya semakin mengeras saat tangan lembut akhwat itu bergerak maju mundur dengan kencang. Berulang kali akhwat itu mengocoknya. Tangannya membetot penisnya. Kulit penis pak Beni sampai tertarik ke belakang tiap kali akhwat itu mengocoknya. Palkonnya terlihat. Icha yang melihat jadi gemas sehingga memutuskan untuk berjongkok di depannya.

“Hihihih gemes banget deh sama ini pak… Kok malu-malu sih sampe ngumpet dibalik kulup” kata Icha sambil menyentuh palkon pak Beni.

“Aahhhh jangan dipegang mbak… Itu titik sensitif saya… Bisa cepet keluar mbak kalau itu saya kesentuh” ucap pak Beni.

“Hihihih masa sih ? Kok aku jadi penasaran” kata Icha yang kembali mendekap batang penisnya lalu mengeluarkan lidahnya untuk menjilati ujung gundulnya.

“Aaaahhh jangaannn… Aahhhhh… Aaahhh mbaakkkk” desah pak Beni merinding gila.

“Hihihihi lucu deh” kata Icha sambil menjilat-jilat ujung penis kuli itu.

“Aaahhh yahh… Aaaaaahhhh… Aaahhhh” desah pak Beni merem melek. Saat pandangannya ia turunkan tuk melihat keadaan penisnya. Ia semakin terkejut saat akhwat itu tiba-tiba membuka kancing kemejanya lalu memamerkan buah dada bulatnya.

“Aaahhh jangaannn… Aaahhh saya jadi makin sange mbaakk… Aahhhh… Aaahhhh” desah pak Beni semakin bernafsu.

“Hihihi enak banget deh ini… Ssllrrppp… Mmppphhh” desah Icha yang sesekali menyeruputnya kadang juga mengulumnya. Namun ia lebih sering menjilatnya dimana tangannya terus mengocok penisnya.

“Aaahhhhh… Aahhhh… Aaaahhhhh” pak Beni merinding. Penisnya pun mulai berdenyut saat dirangsang di titik paling sensitifnya.

Icha terus menikmati santapan sosis gosongnya. Lidahnya terus menjilatinya bagaikan sedang menikmati permen lollipop. Ujung lidahnya menyentuh lubang kencing pak Beni. Lalu lidahnya turun menyapu sisi bawah palkon pak Beni. Lidahnya kembali naik tuk menyapu sisi bagian atas palkon pak Beni. Lidahnya kembali mendorong-dorong lubang kencing pak Beni. Ia lalu memasukan ujung gundulnya saja ke dalam mulutnya. Ia menyeruputnya. Ia melumuri ujung gundul itu menggunakan liurnya.

“Aaaahhhh mbaakkk… Aaahhh gawaaat… Aahhh saya mauuu keluaar… Aaahhhh” desah pak Beni tidak kuat lagi.

“Hihihihi lucu deh… Keluarin aja pak… Aku siap” ucap Icha yang membuat pak Beni merinding gila.

Tiap kali Icha mengocok penisnya, susu bulatnya yang sudah bergantung bebas bergetar yang semakin memanjakan mata pak Beni. Ia terus berjongkok di bawah. Kakinya ia buka. Lidahnya ia julurkan sedangkan tangannya terus mengocok penisnya sambil menyentuhkan ujung gundulnya ke lidah basahnya.

Icha mengocoknya dengan kencang. Kocokannya makin lama semakin kencang. Lebih kencang. Lebih kencang lagi. Pak Beni pun tak kuat lagi.

“Aaahhhh… Aaahhhh… Mbaakkk… Mbakkk… Sayaaaa… Aaahhhhh kelluuaaarrr !!!” jerit pak Beni dengan kencang.

Crroottt… Crroottt… Crroottt…

“Ahhhhhhhhhh” desah Icha yang masih terus mengocoknya.

Semprotan sperma itu pun dengan deras mengotori lidahnya. Sperma itu dengan segera turun membasahi lantai kamarnya. Terasa campuran rasa asin, pahit dan asam yang sulit untuk ia jelaskan. Icha menikmatinya. Ia terus mengocoknya hingga tetes terakhir pak Beni keluar membasahi lidah lembapnya.

“Hah… Hah… Hah… Gilaaa… Hah… !” ujar pak Beni kagum.

Padahal cuma dikocok. Tapi udah bisa bikin saya selemes ini !

Batin pak Beni kagum sambil menikmati wajah menggairahkan Icha.

“Hihihihi duh, sampai kotor deh lantai kamarku pak… Hihihihi” tawa Icha sambil mengusap sperma di lidahnya.

Icha pun bangkit berdiri. Lalu tersenyum menatap wajah pak Beni.

“Besok, kita kayak gini lagi yah pak” ucap Icha yang membuat pak Beni merinding.

“Hah… Hah… Kenapa ? Kenapa mbak Icha kok tiba-tiba begini ?” Tanya pak Beni yang penasaran kok Icha tiba-tiba menggodanya.

“Tiba-tiba ? Ada proses panjang pak dibelakangnya… Hihihihihi” tawa Icha yang membuat pak Beni diam terengah-engah.

Icha pun tersenyum. Ia lalu membatin sambil mengenang kenakalannya.

Makasih yah pak Paul… Gara-gara bapak, aku jadi bisa menikmati kejantanan seorang lelaki… Aku jadi kangen Salwa sama Bella deh… Apa mereka masih nakal kayak aku yah ? Hihihi…

Batin Icha saat mengenang masa lalunya saat masih berkuliah.

PADA SAAT YANG SAMA

“Dedeekk… Baaa… Ciluukk-baaaa” ujar seorang akhwat pada putra sematawayangnya.

Ia dengan bahagia bermain-main bersama putranya yang sudah berusia lima bulan. Ia pun membaringkan putranya. Lalu menepuk-nepuk tangannya untuk bermain-main bersama putranya. Sesekali ia menggelitikinya agar bisa melihat senyum di wajah manisnya. Ia ikut tertawa. Ia merasa bahagia bisa memiliki putra dari suaminya.

“Dedeeekkk… Lagi main-main sama umi yah ?” Kata seorang pria yang tersenyum pada anak pertamanya.

Bayi lucu itu pun tertawa saat melihat ayahnya. Sang ibu ikut tertawa melihat tingkah lucu putranya kepada ayahnya.

“Abi mau berangkat kerja dulu yah… Selama kerja, tolong jaga umi… Jagoannya abi bisa kan buat jagain umi ?” tanya pria tampan itu kepada putranya.

“Ya bisa dong… Iya gak dek ? Uhh tayang-tayaangg… Lucu banget sih kamuuu” kata akhwat bercadar itu yang gemas pada putra lucunya.

“Hahahaha… Mas mau berangkat kerja lagi yah… Makasih udah nyiapin makan siang buat mas” kata pria tampan bernama Miftah itu.

“Iyya mas… Hati-hati di jalan… Semangat yah kerjanya” kata Nayla menyemangati.

“Pastinya dek… Mas berangkat dulu yah” kata Miftah sambil menjulurkan tangannya. Nayla pun mencium punggung tangan suaminya. Miftah pun pamit pergi untuk kembali bekerja untuk menafkahi keluarganya.

“Yaahhh abi udah berangkat lagi dek… Eh udah jam satu… Tidur dulu yuk… Duhh tayang-tayanggg… Cepet gede yaahhh” kata Nayla yang ikut berbaring disebelah putranya lalu mengelus-ngelus perut bayinya agar bisa tertidur.

Sudah setahun lebih Nayla tinggal di pedesaan bersama suaminya. Apalagi dengan kehadiran putra pertamanya, ia jadi lebih bersemangat untuk memulai kehidupan barunya. Hampir dua minggu sekali ia bolak-balik ke rumah sakit untuk berkonsultasi dengan psikiater untuk menyembuhkan fetish seksualnya.

Bahkan suaminya yang terkadang kurang bisa memuaskannya juga sering berobat agar penisnya bisa tahan lama tiap kali bercinta dengannya. Dengan kehadiran putra pertamanya, Nayla bertekad untuk menjadi ibu yang baik baginya. Ia tidak mau putranya mengenal ibunya sebagai seorang pelacur murahan yang bisa dipakai siapa saja oleh pria-pria tua. Nayla ingin berubah. Nayla ingin bertaubat. Meski terkadang pikiran-pikiran kotor suka mendatangi dirinya. Ia sebisa mungkin bertahan agar tidak kembali terjebak ke dalam jurang kemaksiatan.

Nayla pun tersenyum saat putranya yang ia panggil Dani itu mulai terlelap. Setelah putranya benar-benar tertidur pulas di ruang keluarga. Ia dengan sibuk pun kembali bekerja untuk mengerjakan tugas rumah tangga lainnya.

Sementara itu di luar,

Miftah sedang berjalan menuju kantor yang didirikannya. Setelah meninggalkan kehidupan nyamannya di ibu kota. Kini Miftah bekerja sebagai direktur pemasaran untuk hasil pertanian yang ada di desa tempat tinggalnya. Karenanya, hasil panen yang dihasilkan oleh para petani jadi lebih mudah untuk dijual ke luar kota dengan harga yang cukup menjanjikan. Karenanya, banyak petani yang lebih bersemangat untuk bekerja. Penghasilan mereka jadi naik. Sosok Miftah pun dicintai oleh para petani-petani.

Setelah beberapa menit ia meninggalkan rumahnya, raut wajahnya perlahan berubah. Senyum manisnya saat dihadapan istrinya berubah menjadi kegelisahan. Ia tiba-tiba mendatangi gubuk sawah yang berada di dekatnya. Ia mampir kesana, ia kemudian membuka hapenya untuk melihat kembali video yang sering dilihatnya.

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Dasar, nakal banget sih kamu dek… Aaahhhh” desahnya sambil mengelusi penisnya.

Ya, sejak dirinya mendapatkan handycam dari tangan pak Urip. Ia jadi lebih sering menontonnya. Celakanya, lama-lama ia malah menikmati video pemerkosaan istrinya saat dilecehkan oleh pria-pria tua, khususnya ketika pak Urip yang melakukannya.

“Aahhh gawatt… Aku gak tahan lagi… Aahhhh… Aaahhhhh” desah Miftah sambil mengeluarkan penisnya lalu mengocoknya di gubuk sawah.

Ia kembali melihat rekaman saat istrinya disetubuhi pak Dikin. Ia tak menyangka, istrinya yang sholehah mau-maunya disetubuhi oleh gelandangan tua.

“Aaahhhhh nakal kamu yah dek… Dasar mesum, bikin mas makin nafsu aja deh… Aahhhhh” desah Miftah yang semakin menikmati hingga matanya tak sadar memejam.

Seolah lupa kalau fetish gerontophilia yang menyerang istrinya diakibatkan karena seringnya disetubuhi oleh pria-pria tua. Miftah yang sudah kecanduan video-video itu perlahan mulai mengubah orientasi seksualnya. Jujur, ia lebih menikmati beronani sambil melihat video istrinya disetubuhi pria lain dibandingkan menikmati istrinya secara langsung. Ya, Miftah lama-lama mulai terjangkit fetish cuckold. Berulang kali ia membayangkan bagaimana kalau istrinya disetubuhi oleh pria lain lagi lalu diam-diam ia menontonnya.

“Aaahhh dasarr… Aahhhh… Aahhh deekkk” desah Miftah semakin menikmatinya.

“Eehhhemmm” Saat sedang asyik-asyinya beronani. Tiba-tiba Miftah dikejutkan oleh deheman seseorang yang membuatnya buru-buru memasukkan penisnya kembali.

“Oalah pak Kusno, bikin kaget aja” kata Miftah yang akhirnya tidak jadi memasukan penisnya. Bahkan ia lanjut coli. Pak Kusno pun tertawa sambil mendekati bosnya.

“Kawokawokawok… Siang-siang udah liatin video istri sendiri aja, pak !” Sapa pak Kusno, seorang petani tua yang menjadi kepercayaan Miftah.

“Aaahhh… Aaahhhh diam kamuu… Aahhh saya mau keluar… Uuhhhhhhh” desah Miftah sampai merinding saat mendapatkan klimaksnya hari ini.

“Kawokawokawok… Banyak banget pak… Minjem dong, saya juga mau” kata petani tua yang juga memiliki tubuh kekar itu.

“Ini pak… Hah… Hah… Puas banget” kata Miftah kelelahan.

“Kawokawok… Mantapnya istri bapak… Aahhhh… Aahhhh” desah pak Kusno ikut beronani.

Ya, tidak ada kecanggungan diantara keduanya. Mereka berdua memang sering beronani bersama di satu ruangan yang sama. Bahkan terkadang mereka menggunakan speaker untuk mendengar suara jeritan Nayla ketika diperkosa. Tak jarang mereka telanjang bersama lalu berlomba siapa yang bisa mendapatkan klimaks duluan. Ya, mereka pernah melakukannya. Namun sebatas onani tanpa berbuat lebih. Mereka masih normal, yang gitu memuja keindahan tubuh Nayla.

“Hah… Hah… Ngomong-ngomong, pak… Kita udah liat semua videonya kan ?” kata Miftah sambil menikmati hembusan angin segar setelah mendapatkan klimaksnya.

“Aahhh… Aahhh… Iyah pak betul… Video ini juga udah saya liat ribuan kali” kata pak Kusno sambil terus coli.

“Ngomong-ngomong bapak bosen gak ?” Tanya Miftah lagi.

“Pasti, tapi kalau udah liat kok jadi pengen coli lagi… Kawokawokawok” kata pak Kusno tertawa.

“Hahahah sama pak… Ngomong-ngomong saya jadi kepikiran sesuatu… Gimana kalau bapak perkosa istri saya aja” Pinta Miftah yang membuat pak Kusno terkejut hingga menghentikan onaninya.

“Eh beneran pak ?” Tanya petani tua itu. Ia bahkan langsung menoleh ke arah pria berkemeja itu.

“Iya, kebetulan saya juga sudah memasang kamera tersembunyi di pojok ruangan kamar saya… Tolong perkosa istri saya di rumah yah… Saya ingin melihatnya” pinta Miftah kepada pria tua yang cuma mengenakan kaos oblong serta celana kolor itu.

“Seriusan nih ? Saya gak bakal dilaporin kan ? Saya gak mau loh kalau sampai dipenjara gara-gara merkosa istri bapak” kata pak Kusno agak khawatir.

“Tenang, saya yang jamin… Lagipula, bapak kan udah dapet izin dari saya” kata Miftah yang membuat pak Kusno tersenyum.

“Oke, baiklah… Sekarang boleh nih ?” tanya pak Kusno sambil memasukkan penisnya ke dalam celananya lagi.

Miftah mengangguk. Pak Kusno pun langsung pergi menuju rumah Miftah untuk menjalankan rencananya.

Sementara itu di rumah,

“Loh, kok hape aku bunyi… Siapa yah yang nelpon ?” Lirih Nayla yang langsung berlari menuju hapenya yang tergeletak di dekat Dani, putranya.

Ia terkejut karena ia sendiri memiliki nomor baru yang hanya diketahui oleh orang-orang terdekatnya. Saat ia membaca nama kontak di layar hapenya, rupanya itu dari Kayla, adeknya. Ia pun segera mengangkatnya.

“Halo dek, kenaapp ….” Tanya Nayla terhenti.

“Aaahhhh… Aaahhh paakk… Aaahhhhh” jerit Kayla di panggilan telponnya.

“Deekk anuuu ….” Kata Nayla yang kembali berhenti saat mendengar suara lain.

“Hakhakhak… Aahhh… Aaahhh… Nikmat sekali memekmu non… ouhhhh” desah seseorang yang suaranya tidak asing.

Astaghfirullah… Jangan-jangan ?!

Batin Nayla khawatir.

“Deekkk… Deekkk… Kenapa ? Apa yang terjadi ?” Tanya Nayla berdebar.

“Aaahhhh… Aaahhh pakkk… Loh kok nyala, maaf kak, maaf aahhhh… Kepencet gak sengaja” jawab Kayla begitu saja.

“Aaaahhh… Aaahhhh siapa itu ? Oh Non Nayla ? Hakhakhakh” tawa pak Urip yang membuat Nayla merinding.

“Apa yang bapak lakukan ? Apa yang bapak lakukan ke adek aku !” Ujar Nayla menjauh agar suara kerasnya tidak membangunkan putranya.

“Saya ? Coba dengar suara adekmu sendiri !” Kata Pak Urip yang membuat Nayla heran.

 

Kayla

“Aaahhh… Aahhh… Enak banget paakk… Teruss… Terussss”

Seketika kaki Nayla melemas. Ia pun jatuh berlutut di ruang tamunya. Ia menyadari kalau Kayla sudah jatuh ke jebakan pak Urip. Mantan pembantunya itu sudah berhasil menundukkan nafsu dari adek cantiknya.

“Hakhakhak… Udah yah non… Saya sibuk… Saya mau ngentot dulu” kata pak Urip yang langsung menutup panggilan teleponnya.

“Paaakkk… Paaakkkk” Panggil Nayla percuma. Nayla khawatir. Bagaimana bisa pak Urip ada di rumah adeknya. Seketika ia kepikiran, apa jangan-jangan kini mantan pembantunya itu bekerja disana ?

Tokkk… Tokk… Tokkk…

Suara ketukan pintu mengejutkan Nayla. Nayla pun mengelus dadanya yang besar untuk menenangkan dirinya.

“Iyya sebentar” kata Nayla yang mendatangi pintu rumahnya meski pikirannya sedang terbelah.

“Mbak hehe… Dek Dani lagi tidur yah ?” tanya pak Kusno yang langsung mencari-cari putra Nayla.

“Ada apa yah pak ? Iya lagi tidur kok” jawab Nayla yang heran dengan sikap petani kepercayaan suaminya itu.

“Anu maaf udah ganggu waktu istirahatnya… Ini tadi pak Miftah minta saya buat ngambil kunci yang katanya digantung dideket rak di kamarnya” kata pak Kusno berbohong.

“Kunci ? Kunci apa yah pak ?” Tanya Nayla gagal paham.

“Kunci kantornya… Katanya kuncinya ketinggalan… Jadi gak bisa masuk, hehe” ujar pak Kusno sambil memperhatikan lekuk tubuh wanita yang akan ia nikmati sebentar lagi.

“Ohhh… Tunggu bentar yah” kata Nayla yang langsung pergi ke dalam kamarnya. Meski ia sempat mencurigainya, namun mendengar kalau ini adalah perintah suaminya. Ia pun langsung menurutinya tanpa bertanya macam-macam lagi.

Menyadari kalau Nayla sudah masuk ke dalam kamarnya. Pak Kusno pun segera menutup pintu utama lalu diam-diam mengikuti Nayla ke dalam kamarnya.

Jebrett !

Terdengar suara pintu ditutup. Nayla yang terkejut langsung membalikkan badannya lalu menemukan pak Kusno sudah ada dihadapannya.

“Bapaakk ? Ngapain bapak ada di kamarku… Ini kamar privasiku pak !” Kata Nayla hendak menegurnya.

Namun reaksi pak Kusno hanya terkekeh-kekeh. Ia pun melirik ke sekitar untuk mencari kamera yang dibicarakan oleh Miftah. Setelah menemukannya, ia malah melepas seluruh pakaiannya hingga bertelanjang bulat dihadapan akhwat bercadar itu.

“Paaaakkk” kata Nayla yang mulai khawatir. Matanya melebar. Ia pun melangkah mundur secara perlahan.

“Kawokawokawok… Sudah lama saya ingin melakukan ini, mbak” kata pak Kusno sambil berjalan mendekat.

“Paakk jangaannn… Jangaann pakk… Aku mohon” kata Nayla yang terus mundur ketakutan.

“Kawokawokawok… Gak usah takut… Mbak pernah mengalaminya kan ? Ini bakal enak kok” kata pak Kusno yang langsung mendekap kedua lengan Nayla lalu melemparnya ke ranjang tidurnya. Tak cukup sampai disitu, ia juga menindihi Nayla untuk mencumbu bibirnya.

“Mmpppphhh paaakkkk” jerit Nayla ketakutan.

“Mmpphhh… Mmppphhh… Nikmatnya bibirmu ini mbaakk… Kawokawokawok” tawa pak Kusno sambil terus menciumi bibirnya.

“Paakk hentikaann… Lepaskaann paakk” jerit Nayla meronta-ronta. Tangannya terus mendorong tubuh kekar itu. Kakinya berusaha menendang-nendang. Namun usahanya percuma karena tenaga pak Kusno jauh lebih kuat.

Diam-diam, jauh diseberang. Ada seorang pria yang duduk manis di meja kantornya. Kancing kemejanya terbuka semua. Celananya sudah terlepas. Tangan kanannya mengocoki penisnya. Matanya fokus menatap rekaman video yang terpampang dilayar monitornya.

“Aaahhh ahhh… Terus lecehi istri saya pak…. Aahhh”

Tamat

toge cantik
Pacarku Tega Menjual Tubuh Ku
tante haus akan sex
Main dengan tante girang yang kesepian akan sexs
tante sexy
Ngentot tante sexy selingkuhan bule kaya raya
cewek cantik gak pake bh
Nikmatya Memperkosa Anak Kost Yang Cantik
dukun cabul cantik
Cerita hot kisah si dukun cabul bagian dua
Bu Lisa, Guru Praktek Ku Yang Sempurna
Foto Bugil Mahasiswi Memek Bertatto
ngentot bu guru
Hangat Nya Tubuh Bu Guru Anisa
Tetangga Kos Yang Cantik Based True Story
janda pembantuku
Desahan Kenikmatan Seorang Janda Pembantuku Bagian Satu
500 foto chika bandung bugil merangsang pengen di entot
Menikmati memek janda muda berjilbab
Kontol orang negro memang tiada dua nya
sma sange minta di entot
Menikmati Keperkasaan Penis Guru Ganteng
mamah muda hot
Kehidupan Sex Having Fun Yang Ku Dapatkan Dari Ibu Muda Beranak Tiga
jilbab bugil ngentot
Rintihan Kenikmatan Gadis Berjilbab